telkomsel
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Samsung dikabarkan sedang berupaya untuk bisa menambahkan fungsi termometer ke seri smartwatch yang akan datang, Galaxy Watch5. Ini kabar baik karena dapat berguna untuk mendeteksi gejala awal Covid-19 berupa demam.
Pengecekan suhu sudah menjadi tugas rutin sejak wabah Covid-19 meluas dan berkepanjangan. Pengguna Galaxy Watch dapat menggunakan fungsi termometer untuk mendeteksi gejala penyakit infeksi yang sangat menular tersebut.
Suhu tubuh dianggap sebagai salah satu indikator kesehatan yang penting dalam screening infeksi virus corona. Tentu juga berguna untuk penyakit lain yang memiliki indikasi awal dengan gejala demam. Selain itu, juga ada fitur melacak siklus ovulasi.
Samsung mengakui jam tangan cerdas bikinannya itu nanti bukan produk smartwatch pertama dengan termometer. Tetapi, Samsung juga mengatakan, "Hanya melengkapi jam tangan dengan sensor saja tidak cukup."
Suhu kulit pergelangan tangan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti sinar matahari, yang membuat pembacaan akurat menjadi sulit. Inilah sebabnya mengapa Samsung dan perusahaan lain, seperti Apple, menunda memasukkan sensor tersebut.
Media Korea melaporkan bahwa Samsung telah memecahkan masalah tersebut. Bahkan, faktanya, pelacakan suhu tubuh mungkin menjadi tema perangkat Samsung tahun ini. Selain Galaxy Watch5, perusahaan tersebut dilaporkan sedang menguji prototipe Galaxy Buds yang juga dapat mengukur suhu penggunanya menggunakan sensor inframerah dengan sasarannya suhu gendang telinga.
Samsung dijadwalkan akan merilis Galaxy Watch5 pada Agustus tahun ini, atau tepat setahun setelah seri Watch4. Generasi Watch4 memperkenalkan sensor elektrokardiogram, sensor tekanan darah, dan saturasi oksigen pada darah.
Samsung Electronics fokus pada perluasan perangkat wearable tahun ini, dan bertujuan mencapai pertumbuhan dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. Perangkat yang dapat dikenakan sangat penting dalam memperluas pangsa pasar karena tingkat pertumbuhan pasar jauh lebih curam daripada smartphone.
Menurut firma riset pasar IDC, pasar perangkat wearable global pada 2020 meningkat sebesar 50 persen dibandingkan 2019 karena pandemi Covid 19. Pasarnya meningkat lagi sebesar 20 persen pada 2021 dibandingkan 2020, dan diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan dua digit pada tahun ini.
Apple menyumbang hampir sepertiga dari pangsa pasar global di pasar perangkat wearable tersebut. Samsung berencana untuk menambahkan berbagai fungsi kesehatan yang inovatif untuk menutup kesenjangan dengan Apple di pasar ini, termasuk dengan smartwatch terbarunya itu nanti. (*)