ojk
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Produk investasi structured warrant atau waran terstruktur yang akan diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester kedua tahun ini mendapat sambutan positif dari sejumlah kalangan investor ritel, khususnya investor yang ingin menambah opsi strategi dalam berinvestasi.
Salah satunya Thomas William Simardjo, Founder Investorsaham.id. Menurut Thomas, waran terstruktur ini bisa menambah opsi strategi yang dapat digunakan investor di tengah dinamika pasar.
Hemat Thomas, Waran terstruktur memiliki sejumlah kelebihan yang membuat investor bisa lebih fleksibel dalam menyikapi dinamika pasar. Sebagai contoh, ketika market sedang bearish, investor dapat mengamankan floating loss agar tidak membesar dengan teknik hedging.
“Ketika market bullish, saya bisa membeli call warrant, sehingga berpotensi mendapatkan keuntungan saat harga saham naik. Dan pada saat exercise akan otomatis mendapatkan keuntungan, karena harga sahamnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga tebus (exercise price) saya,” kata Thomas dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 13 Juli 2022.
Thomas menerangkan, ada beberapa kondisi tertentu yang dapat membuat dirinya sebagai investor ritel tertarik menggunakan produk Waran Terstruktur, salah satunya ketika suatu saham sedang mendapatkan sentimen yang baik.
Ketika mendapati suatu saham sedang mendapatkan sentimen sangat baik, dan diyakini harga saham tersebut diapresiasi, maka dia bisa melakukan buy call warrant. Sehingga jika benar saham itu naik tinggi, maka investor bisa exercise call warrant pada saat jatuh tempo atau menjualnya di pasar sekunder dan mendapatkan capital gain.
“Jika ternyata turun dalam, maka saya hanya kehilangan uang sejumlah total call warrant (premi) saya dimana nilai call warrant jauh lebih rendah dari harga saham aslinya,” terang dia.
Kendati demikian, Thomas mengingatkan kepada investor lainnya bahwa produk Waran Terstruktur ini juga mengandung risiko jika investor pemula menggunakan instrumen ini secara tidak bijak. Untuk itu, ia berharap pihak BEI untuk terus gencar memberikan edukasi mengenai produk Waran Terstruktur beserta risiko dan strategi investasinya.
Menurut Thomas, jika tidak ada edukasi, maka akan banyak influencer saham yang bisa menyalahgunakan daya influence mereka kepada para pengikut.
“Waran Terstruktur memiliki tingkat risiko yang lebih besar dari saham jika orang yang menggunakannya tidak paham,” pungkas dia.(*)