Ragam dan Manfaat Minyak Atsiri Bagi Kesehatan

2021-11-08T22:05:15.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

essential-oil-gaf2449c42_640.jpg
Beragam jenis minyak atsiri atau minyak esensial.

BANDARLAMPUNG – Minyak atsiri dikenal juga sebagai minyak esensial (essential oil), minyak eterik (aetheric oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil).

Minyak atsiri diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses distilasi atau penyulingan. Bagian tumbuhan yang diekstrak dapat berupa kelopak bunga, daun, kulit kayu, biji, hingga akar. Proses ekstraksi ini akan membawa wangi, rasa dan berbagai kandungan inti, dari tumbuhan tersebut.

Dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak untuk dapat menghasilkan satu botol kecil minyak atsiri. Hal ini yang menyebabkan minyak atsiri dengan kualitas baik biasanya dijual dengan harga yang tidak murah. 

Ekstraksi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu penyulingan (distillation), pengepresan (pressing), ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction), dan ekstraksi dengan lemak. Minyak atsiri Indonesia pada umumnya diolah melalui proses penyulingan.

Minyak atsiri kini banyak tersedia di pasaran dengan beragam pilihan aroma yang berbeda, sesuai dengan tumbuhan yang diekstrak. Dikutip dari alodokter.com, berikut adalah beberapa jenis tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri dan kegunaannya:

  • Peppermint, untuk meningkatkan energi dan mood.
  • Lavender, untuk membuat tidur lebih nyenyak dan meredakan nyeri.
    Jahe, untuk meredakan mual.
  • Eukaliptus, untuk meredakan hidung tersumbat dan sakit kepala.
  • Lemon dan jeruk purut, untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
  • Sereh, sebagai pengusir nyamuk dan pengharum ruangan.

Beberapa minyak atsiri yang berasal dari chamomile, cedarwood, kayu cendana, vanila, atau berbagai jenis bunga, seperti melati, mawar, dan kenanga, juga sering digunakan sebagai aromaterapi untuk relaksasi tubuh.

Saat dihirup, molekul aroma dari minyak atsiri akan keluar dan merangsang saraf-saraf penghidu di  hidung. Selanjutnya, saraf tersebut akan mengirim pesan ke bagian otak yang dapat mengatur emosi dan pikiran, yaitu amigdala. Begitulah cara kerja aromaterapi merelaksasi tubuh dan pikiran.

Beberapa riset juga menunjukkan bahwa minyak atsiri dapat mengurangi stres dan menenangkan pikiran, meredakan rasa cemas, meringankan gejala depresi, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi rasa mual pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi.

Cara Menggunakan Minyak Atsiri

Agar bisa mendapatkan manfaatnya, minyak atsiri dapat digunakan dengan dua cara, yaitu dihirup dan dioleskan ke tubuh. Menghirup minyak atsiri dapat dilakukan dengan dihirup langsung dan tidak langsung. Jika ingin menghirupnya langsung, Anda dapat membuat inhaler sendiri dengan cara meneteskan secukupnya minyak atsiri di atas air panas, kemudian hirup aromanya.

Jika ingin menghirupnya secara tidak langsung, Anda dapat menggunakan diffuser. Alat ini akan mengubah minyak atsiri menjadi uap atau asap wangi dan menyebarkannya di udara, sehingga mudah dihirup.

Minyak atsiri mudah diserap oleh kulit, sehingga dapat digunakan untuk pijat aromaterapi dan campuran lotion perawatan tubuh. Agar lebih aman, campurkan minyak atsiri dengan carrier oil, seperti minyak kelapa atau minyak kedelai, agar tidak menyebabkan iritasi kulit.

Minyak atsiri yang telah melalui proses penyulingan dan terdaftar di BPOM RI pada dasarnya aman untuk digunakan. Namun, jika Anda memiliki riwayat alergi, eksim, atau memiliki kulit sensitif, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di demfarm.id oleh Eva tanggal 5 November 2021.