Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
LAMPUNG TENGAH - Memasuki Oktober 2023, musim kemarau masih melanda wilayah Lampung. Salah satu kawasan yang terdampak dan kekurangan air bersih adalah wilayah Bekri dan sekitarnya. Tak pelak, PTPN VII Unit Bekri terpanggil untuk memberi solusi bagi warga yang tinggal di daerah penyangga perusahaan dengan membantu penyediaan air bersih.
Penyaluran air bersih menggunakan tangki Damkar milik PTPN VII Unit Bekri dimulai Senin (2/10/2023). Diinisiasi perusahaan, PTPN VII menggandeng Polres Lampung Tengah dan Polsek Gunung Sugih dalam pelaksanaannya. Dua desa yang mulai mendapat suplai air bersih dari PTPN VII adalah Desa Sinar Banten dan Desa Bumi Jaya.
Manajer PTPN VII Unit Bekri Agus Faroni mengatakan, cuaca kering mulai terasa ekstrem di wilayah kerjanya sejak beberapa pekan terakhir. Akibatnya, debit air dari sumur milik warga berkurang cukup signifikan sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Bantuan air bersih untuk warga sekitar, terutama Desa Sinar Banten dan Bumi Jaya memang berulang setiap terjadi kemarau panjang. Sebab, debit air sumur warga tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Itulah mengapa kami berinisiatif membantu warga dengan distribusi air bersih ini,” kata Agus di lokasi penyaluran air.
Agus menambahkan, pihaknya sengaja berkordinasi dengan Polres Lampung Tengah yang kemudian menurunkan personel dari Polsek Gunung Sugih untuk membantu penyaluran air bersih ini. Hal ini untuk membangun sinergi dan harmoni antara warga, kepolisian, dan perusahaan.
Tentang volume dan jangka waktu penyaluran air bersih, Agus menyatakan siap berapa saja dan dan kapan saja selagi dibutuhkan. Menurutnya, air adalah kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi. Sementara, kata dia, PTPN VII memiliki air yang bisa digunakan untuk membantu masyarakat.
“Kalau kami siap berapa dan sampai kapanpun. Sebab, air kan kebutuhan vital. Tetapi tentu saja sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan. Artinya, air bersih yang untuk kebutuhan pokok, bukan yang berlebihan,” kata dia.
Dalam konteks musim kemarau yang belum reda, Agus Faroni juga telah melakukan ikhtiar lahir batin. Salah satunya dengan mengadakan salat istisqa alias salat mohon diturunkan hujan bersama warga. Juga dengan melakukan efisiensi atau penghematan penggunaan air.
“Beberapa pekan lalu kami bersama warga melaksanakan salat istisqa agr Alloh SWT menurunkan hujan untuk kehidupan kami. Tetapi, sampai saat ini belum juga dikabulkan. Dan kami tetap berprasangka baik dan pasti ada hikmahnya. Salah satu hikmahnya mungkin agar kami bisa membangun sinergi harmonis dengan warga sekitar dengan bantuan air ini,” kata dia.
Pada penyaluran hari pertama, PTPN VII mengerahkan tangki Damkar Mobile yang ditarik dengan traktor. Di lokasi strategis dan dekat dengan hunian warga yang kekurangan air bersih, petugas dibantu personel Polsek Gunung Sugih melayani warga yang datang membawa aneka wadah, terutama jeriken.
Mewakili Kapolsek Gunung Sugih, Aipda Hadi yang hadir di lokasi distribusi mengapresiasi inisiatif PTPN VII Unit Bekri. Ia mengatakan, bantuan air bersih ini merupakan bentuk sinergitas antara perusahaan dan Polri dalam membantu masyarakat.
"Kami yakin bantuan air bersih ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena memang sedang sangat dibutuhkan. Kami berharap PTPN VII bisa terus memberi bantuan selagi warga masih kekurangan, sebelum turun hujan dan ketersediaan air bersih normal kembali," kata Hadi yang menjabat Kasospol Polsek Gunung Sugih, Lampung Tengah itu.
Bantuan air bersih ini disambut baik oleh masyarakat desa Bumi Jaya dan Sinar Banten. Suprapto, warga Sinar Banten yang ikut mengantre air bersih bantuan dari PTPN VII mengatakan, masyarakat sangat terbantu dengan bantuan ini.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan air bersih ini. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami," kata Suprapto. (*)