DJPPR Kemenkeu
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA - Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) seri SBR011 memecahkan rekor penerbitan SBN nonritel, baik dari jumlah investor maupun nominalnya. Hal itu terlihat dari nilai pemesanan yang ditetapkan sebesar Rp13,912 triliun, 2,78 kali lebih tinggi dari target awal yakni Rp5 triliun.
"Pembelian SBR011 mengalami oversubscribe hingga 2,78 kali dari target awal sebesar Rp5 triliun. Terdapat 47.673 investor yang berinvestasi SBR011, di mana 20.948 atau 43,9% dari jumlah total investor merupakan investor baru," terang Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan melalui keterangannya, Senin, 20 Juni 2022.
Berdasarkan jumlah investor, kata dia, generasi miilenial mendominasi dengan porsi sebesar 49,4%. Namun secara nominal masih didominasi oleh generasi X dan Baby Boomers masing-masing sebesar 37,2% dan 37,0%.
Sedangkan dari profesinya, jumlah investor didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 36,2%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai Wiraswasta masih mendominasi pemesanan SBR011, yakni 37,6%.
"Dari segi profesi investor, pelajar/mahasiswa menduduki peringkat tiga besar investor SBR011. Hal ini mencerminkan terus meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi dan SBR011 menjadi instrumen yang tepat untuk mulai belajar berinvestasi," jelas Deni.
Lalu berdasarkan gender, jumlah investor SBR011 didominasi investor perempuan, yakni 58,6% dari total investor. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat empat besar investor SBR011.
Lebih lanjut, Deni menerangkan, sejak penerapan Single Investor Identification (SID), terdapat 26.725 investor (56,1%) yang membeli SUN Ritel lebih dari 1 kali dengan nominal sebesar Rp9,04 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel.
Adapun dalam penerbitan SBR011 kali ini, terdapat 3.161 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta. Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel online. Dari total jumlah investor SBR011 yang membeli di nominal Rp1 juta, hampir seluruhnya merupakan generasi milenial (83%) dan didominasi oleh investor baru (74,4%).
Sementara, Mitra Distribusi (Midis) bank masih mendominasi penjualan SBR011, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, baik nominal penjualan maupun jumlah investor, capaian Midis perusahaan fintech lebih tinggi dari perusahaan sekuritas.
"Dana hasil penjualan SBR011 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2022 dan perubahannya (jika ada), termasuk pemulihan dampak pandemi covid-19," pungkas Deni. (*)