SpaceX
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
AUSTIN- Blue Origin, perusahaan jasa penerbangan antariksa milik Jeff Bezos meledak saat pengujian pada 30 Juni 2023. Hal tersebut menjadi suatu kemunduran bagi pelanggan perusahaan yang ingin meluncurkan roketnya tahun ini dan bagi kemajuan pengembangan mesin roket itu sendiri.
Dilansir dari CNBC, perusahaan milik orang terkaya nomor tiga di dunia dengan kekayaan Rp2,28 kuadriliun ini melakukan uji coba roketnya di Texas Barat ketika terjadi kegagalan tersebut. Sebuah mesin roket BE-4 meledak sekitar 10 detik setelah dilakukan pengujian. Saksi mata di lokasi menjelaskan telah melihat video ledakan yang menghancurkan mesin dan merusak infrastruktur tempat pengujian.
Mesin roket BE-4 sendiri diklaim oleh Blue Origin dalam situs resminya sebagai mesin roket berbahan bakar gas alam cair terkuat yang pernah dikembangkan. Mesin ini sebenarnya dijadwalkan menyelesaikan pengujian pada Juli ini. Kemudian mesin akan dikirim ke United Launch Alliance (ULA) untuk digunakan pada peluncuran roket ke dua.
Peristiwa ini tidak memakan korban jiwa dan pihak perusahaan sudah mengetahui titik permasalahannya. Mengutip CNBC, juru bicara Blue Origin menyebutkan, “Tidak ada personil yang terluka dan kami saat ini sedang menilai akar penyebabnya. Kami sudah mengetahui penyebabnya dan sedang mengerjakan tindakan perbaikan.”
ULA sendiri adalah salah satu pelanggan Blue Origin yang membuat roket Boeing dan Lockheed Martin. Perusahaan ini juga merupakan saingan SpaceX, perusahaan milik orang terkaya di dunia, Elon Musk.
Akibat dari meledaknya mesin BE-4 ini membuat ULA terancam menunda peluncuran roket Vulcan. Setiap roket Vulcan sendiri akan ditenagai dengan satu pasang mesin BE-4.
Namun, pihak Blue Origin sendiri memiliki komitmen untuk tetap menyelesaikan masalah sebelum tenggat waktu demi kebutuhan pelanggannya. Juru bicara Blue Origin mengatakan, “kami akan dapat memenuhi komitmen pengiriman mesin kami tahun ini dan tetap terdepan dalam kebutuhan peluncuran pelanggan kami.”
ULA sendiri mempercayai progres yang dilakukan Blue Origin. Juru Bicara ULA mengatakan, “masalah pengujian BE-4 diperkirakan tidak akan mempengaruhi rencana kami untuk misi Vulcan Cert-1.(*)