Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Komisaris dan Co-Chairman PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), William Tanuwijaya, melakukan penjualan sebanyak 764,6 juta saham GOTO miliknya yang merupakan saham seri A. Penjualan saham ini dilakukan selama periode 14-18 Desember 2023.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 18 Desember 2023, salah satu pendiri Tokopedia tersebut menyatakan penjualan tersebut setara dengan 0,06% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Dalam pernyataannya kepada BEI, William menyebutkan harga penjualan rata-rata Rp91,71 per lembar. Dengan demikian, William akan meraup dana sebesar Rp70,21 miliar.
Meskipun harga rata-rata saham tersebut di bawah harga penutupan perdagangan pada 14 Desember (Rp 94/saham) dan 15 Desember (Rp 93/saham), namun lebih tinggi daripada harga saham GOTO pada penutupan perdagangan 18 Desember (Rp 86/saham).
“Tujuan transaksi untuk pembayaran fasilitas kredit,” kata dia.
Dalam catatan TrenAsia.com, aksi ini merupakan penjualan kedua William setelah sebelumnya menjual saham GOTO pada 9-13 Oktober 2023. Pada saat itu, dia menjual 332.220.000 saham seri A, setara dengan 0,03% dari modal ditempatkan dan disetor GoTo.
Penjualan tersebut dilakukan dengan harga Rp78,89 per saham, sehingga William berhasil meraih dana sebesar Rp26,2 miliar. Pada saat itu, William menegaskan bahwa keputusan penjualan dilakukan atas keperluan pribadi yang mendesak dan tidak terkait dengan perseroan.
"Saya tetap memiliki keyakinan tinggi terhadap masa depan GoTo dan berkomitmen penuh untuk memberikan kontribusi maksimal dalam kapasitas saya sebagai Komisaris Perseroan," ujar William yang telah menjabat sebagai Komisaris GoTo sejak tahun 2021 setelah Gojek dan Tokopedia bersinergi menjadi GOTO.
Pada 17 Agustus 2009, William bersama dengan Leontinus Alpha Edison meluncurkan Tokopedia dengan misi pemerataan ekonomi secara digital. Keduanya sama-sama berangkat dari keprihatinan dan latar belakang sosial yang mirip.
William bersama dengan Leontinus membentuk Tokopedia sebagai tempat berkumpulnya para penjual untuk memasarkan barang sekaligus menjadi tempat berkumpulnya para pembeli yang membutuhkan barang-barang tertentu.
Berawal dari misi pertama itu, Tokopedia memerlukan waktu 5 tahun hingga akhirnya mendapatkan apa yang mereka inginkan yaitu kepercayaan dari para konsumen serta kepercayaan dari para pemodal.
Pada 2014, Tokopedia mendapatkan suntikan dana sebesar US$100 juta dari Softbank Internet and Media dan Sequoia Capital. Dana besar itu menjadi titik balik dari Tokopedia setelah sukses promosi dan branding secara masif.
Hasilnya pada 2016, William mendapatkan pengakuan dari berbagai media ekonomi. Ia mendapatkan suntikan dana besar lagi dari Alibaba Group.
Memasuki 2019, Tokopedia telah berhasil merasuk ke dalam top of mind masyarakat Indonesia. Teranyar, Tokopedia menjadi website e-commerce nomor di Indonesia pada kuartal II-2021 dalam hal traffic website, menggantikan Shopee untuk pertama kalinya sejak kuartal IV-2019.
Laporan iPrice kuartal II-2021 juga menunjukkan, persaingan dua e-commerce di Indonesia yakni Tokopedia dan Shopee makin sengit. Berdasarkan laporan tersebut, Tokopedia kembali berhasil mempertahankan posisinya sebagai e-commerce dengan pengunjung web bulanan terbanyak pada kuartal II-2021. (*)