BRI
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61,07% dan menyerap 97% tenaga kerja.
Namun, hingga saat ini pelaku UMKM masih menemukan berbagai kesulitan dalam mengembangkan bisnis, salah satunya untuk mengakses fasilitas pembiayaan dari perbankan. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, hingga 2021, ada lebih dari 70% UMKM dari total 60 juta UMKM yang dinyatakan belum layak mendapat pembiayaan dari bank (bankable).
Founder Mitme Adhitya Noviardi mengatakan penyebab UMKM masih unbankable yang paling sering ditemui selain permasalahan agunan, yaitu adanya kesulitan dunia perbankan untuk dapat menilai skala usaha UMKM. Sebab, mayoritas pelaku usaha khususnya UMKM mikro, masih belum bisa menyusun laporan keuangan.
“UMKM masih mengalami berbagai masalah seperti pembukuan keuangan yang berantakan, kebiasaan mencampur uang pribadi dan bisnis, atau pendapatan yang tidak jelas dari bulan ke bulan. Tentunya masalah ini harus mendapatkan perhatian dan solusi, seperti peningkatan literasi dan skill bagi UMKM, ” ujar Adhitya, di Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024.
Untuk itu, Mitme didukung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengadakan Kelas Kreatif Mitme #KasihSolusi untuk UMKM. Pelatihan yang mengangkat tema “Pentingnya Literasi Keuangan bagi UMKM” ini digelar secara online pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Pelatihan online ini dihadiri sekitar 70 pemilik dan pelaku UMKM, yang terdiri atas UMKM binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat (Diskuk Jabar), Dinas Koperasi dan UKM Banyuwangi, serta member Mitme dari seluruh Indonesia.
Melalui kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini, UMKM nantinya diharapkan mampu membuat catatan keuangan usaha yang baik sehingga kapasitas UMKM dapat meningkat dan berpotensi mendapat pendanaan dari perbankan.
“Kegiatan ini menjadi penting agar pelaku UMKM mampu menyusun laporan keuangan. Selain bermanfaat bagi kelangsungan bisnis UMKM, pembukuan keuangan yang baik juga bisa mendorong UMKM naik kelas hingga mendapatkan pembiayaan dari investor ataupun lembaga keuangan,” ujar Adhitya.
Dalam pelatihan ini, Adhitya menjelaskan pemahaman yang baik tentang keuangan akan sangat membantu UMKM dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Pemahaman keuangan akan membantu membuat rencana bisnis yang matang, mengelola anggaran dan cash flow perusahaan, menentukan target penjualan, dan membuat rencana pengembangan usaha.
Hal itu nantinya akan membantu mengidentifikasi dan meminimalisasi risiko-risiko yang dapat mengancam keberlangsungan bisnis. Dengan memahami keuangan, pelaku UMKM akan lebih siap menghadapi tantangan bisnis dan mencapai kesuksesan yang diinginkan.
Untuk diketahui, Mitme by Penakita merupakan digital platform untuk membantu kebutuhan publikasi dalam membangun reputasi UMKM di setiap provinsi di Indonesia Mitme menawarkan Integrated Communication Environment, karena terhubung dengan jaringan media daerah di 34 provinsi, memberi akses ke media nasional, membantu menghubungkan UMKM dengan blogger dan influencer, dan menikmati info terkini sesuai bidang bisnis.
“Kegiatan dengan Bank BRI ini diharapkan bisa mendorong UMKM terus naik kelas, karena kami memiliki visi-misi yang sama dalam memajukan UMKM,” kata Adhitya.
Sementara, peran BRI untuk memajukan UMKM terus meningkat. Hingga akhir kuartal II-2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp1.336,78 triliun. Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp1.095,64 triliun.
Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.