pinjol
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebelumnya mencatat investor di pasar modal Indonesia telah tembus 10 juta investor.
Berdasarkan data KSEI pada 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628, dengan komposisi jumlah investor lokal sebesar 99,78%.
Namun ternyata hal ini bukan berita baik bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, mengatakan itu sepenuhnya bukan berita baik, karena walaupun jumlah investor besar namun jumlah yang mengerti investasi di pasar modal belum sebesar itu.
"Literasinya tidak naik, artinya masyarakat kita tidak makin ngerti walaupun investasi," jelas Mahendra dikutip Jumat, 25 November 2022.
Oleh karena itu, Mahendra mengajak Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperbaiki agar kualitas juga meningkat.
"Ayo buat program khusus untuk literasi dan inklusi keuangan, mari kita dukung bersama," tegas Mahendra.
Tingkat literasi keuangan berdasarkan sektor jasa keuangan di pasar modal tahun ini mencapai 4,11% pada 2022 dari periode 2019 di posisi 4,97% dan 2016 di posisi 4,40%. Sementara, tingkat inklusi keuangan di pasar modal naik menjadi 5,19% dari periode 2019 sebesar 1,55%.
Merespon hal tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berupaya meningkatkan literasi pasar modal dengan melakukan berbagai kegiatan bersama berbagai pihak di seluruh daerah di Indonesia.
"Agar pemahaman masyarakat tentang pasar modal lebih merata lagi," kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik dikutip Jumat, 25 November 2022.
Dalam upaya literasi dan edukasi pasar modal, BEI menggandeng universitas dan komunitas, serta pemerintah provinsi agar masyarakat Indonesia dapat melek manfaat investasi dalam meningkatkan kesejahteraan.
"BEI akan bekerjasama dengan seluruh komponen seperti perguruan tinggi, kelompok masyarakat, pemerintah daerah dan tentunya bantuan dari teman teman media sangat berarti," pungkasnya. (*)