OJK Sebut Penghimpunan Dana Pasar Modal Lebih Tinggi Dari Pertumbuhan Kredit 2021

2022-01-03T13:58:15.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022 secara virtual, Senin (3/1/2022).
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022 secara virtual, Senin (3/1/2022).

BANDARLAMPUNG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan pasar modal Indonesia terus mengalami tren kenaikan yang signifikan. Salah satu indikatornya adalah dengan jumlah penghimpunan dana pasar modal yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit di 2021.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengungkapkan hingga 31 Desember 2021 penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp363,29 triliun. Secara nominal jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit yang mencapai Rp228 triliun.

“Penghimpunan dana pasar modal juga luar biasa, mencapai Rp363,29 triliun dari 194 emiten. Ini bersumber dari sektor teknologi dan keuangan. Ini adalah engine growth kita ke depan,” ujar Wimboh pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022 secara virtual, Senin (3/1/2022).

Angka penghimpunan dana yang besar tidak lepas dari pertumbuhan jumlah investor yang signifikan. OJK mencatat hingga akhir tahun 2021 jumlah investor di pasar modal mencapai 7,5 juta, meroket dibanding tahun lalu sebesar 3,8 juta.

“Ini menunjukkan banyak investor-investor terutama intestor retail dan milenial yang tadinya banyak konsumsi, sekarang jadi banyak nabung,” tambah Wimboh.

Ke depan, OJK berharap pertumbuhan pasar modal Indonesia akan semakin baik. Tumbuhnya pasar modal akan berdampak positif pada iklim bisnis dan ekonomi nasional. (*)