Neraca Perdagangan RI Surplus pada Juni 2023

2023-07-23T20:59:57.000Z

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Ilustrasi komoditas CPO
Ilustrasi komoditas CPO

JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 tercatat surplus sebesar US$ 3,45 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Mei 2023 sebesar US$ 0,43 miliar. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, dengan perkembangan  tersebut, BI akan terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam keterangan resmi.

Surplus neraca perdagangan Juni 2023 didorong oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. Tercatat surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai US$ 4,42 miliar, atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$ 2,25 miliar.

Sementara ekspor nonmigas tetap tinggi terutama bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti CPO dan besi baja seiring harga komoditas global yang masih tinggi. 

Tak hanya itu, ekspor nonmigas beberapa produk manufaktur juga tercatat meningkat, seperti ampas dan sisa industri makanan serta bahan kimia anorganik. Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap merupakan kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. 

"Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun dari US$ 1,83 miliar pada Mei 2023 menjadi US$ 0,96 miliar pada Juni 2023 sejalan dengan meningkatnya ekspor minyak mentah dan hasil minyak," pungkas Erwin.(*)