Mudik Lewat Pantai Selatan? Waspadai Empat Titik Rawan Macet Berikut!

2022-04-26T21:32:23.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

Sejumlah petugas gabung dari Kepolisian,TNI dan aparat terkait tengah melakukan penyekatan
Sejumlah petugas gabung dari Kepolisian,TNI dan aparat terkait tengah melakukan penyekatan

JAKARTA — Arus mudik Lebaran 2022 diperkirakan akan naik drastis. Pasalnya, Lebaran tahun ini menjadi mudik pertama sejak adanya pelarangan pulang ke kampung halaman dalam dua tahun terakhir. Sekitar 85 juta pemudik diperkirakan melakukan mudik.

Sekitar 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor nantinya akan dipergunakan pemudik. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi kemacetan di beberapa daerah. Oleh sebab itu, seperti TrenAsia.com rangkum dari berbagai sumber, berikut titik rawan macet di jalur Pantai Selatan. 

1. Jalur Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Wilayah yang sering terjadi kemacetan saat Lebaran berada di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Kebumen. Di daerah ini pemudik akan melewati Jembatan Ayah dan memasuki kawasan Hutan Wanalela. 

Saat melewati kawasan ini, pemudik akan berjalan menyusuri tebing dan jurang. Bahkan, di beberapa titik terdapat jurang yang tidak dilengkapi dengan pagar pembatas jalan. Setelah itu, di Jalan Ayah—Karangbolong pemudik akan menemui tanjakan tajam berbentuk huruf S. Sepanjang jalan ini pemudik akan menyusuri jalanan berkelok menanjak dan menurun dengan kondisi jalan yang rusak.

Pada umumnya, jalur yang dilalui sepanjang Pantai Selatan ini di dominasi dengan trek lurus. Hal ini yang harus diperhatikan oleh para pengemudi. Untuk itu, para pengemudi tidak boleh lengah dan selalu waspada agar tidak mudah terlena dengan kondisi jalanan yang bisa memejamkan mata.

Dengan kondisi jalan yang seperti itu, sering kali terjadi kecelakaan lalu lintas, sehingga terjadi penumpukan kendaraan yang tidak terkendalikan.

2. Kemacetan di Ciwidey

Suasana sejuk di daerah pegunungan jadi nilai tambah pengendara yang melintasi wilayah ini. Jadi, tidak heran jika para pemudik dan wisatawan banyak yang memilih jalan ini untuk jalur keberangkatan.

Namun, di jalan ini sering terjadi kemacetan yang tak terelakkan yang disebabkan adanya pertemuan kendaraan arus wisata dengan kendaraan yang baru ingin melakukan perjalaan. Maka dari itu, diimbau untuk para pemudik yang ingin melewati kawasan ini agar berangkat lebih pagi untuk mengindari kemacetan. 

3. Cianjur

Pada Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, para pemudik memasuki kawasan hutan yang ruas jalannya semakin menyempit sekitar 3 sampai 4 meter untuk dua ruas jalan.

Beberapa titik di kawasan ini juga terpantau rusak. Hal ini mengakibatkan banyak pengendara yang mengurangi laju kendaraan. Tidak sedikit para pengguna jalan yang bergantian untuk menghindari jalan rusak yang mengakibatkan terjadi penumpukan kendaraan. Selain itu, terdapat tikungan tajam dan turunan yang menukik.

Bagi para pemudik yang ingin melewati jalan ini diimbau agar tidak melewati kawasan ini pada malam hari. Selain tak ada lampu jalan, trek yang dilalui juga terbilang sulit. untuk itu, para pengendara harus selalu waspada untuk menghindari kecelakaan saat berpapasan dengan kendaraan lain. 

4. Kawasan Kabut Gunung Sumbul

Jalur selanjutnya yang rawan macet lainnya yakni kawasan berkabut Gunung Sumbul. Akhir-akhir ini terlihat terjadi peningkatan curah hujan yang sering mengakibatkan di kawasan ini sering mengalami kabut.

Di titik ini kabut biasanya turun menutupi jalan membuat jarak pandang pengemudi menjadi lebih pendek, apalagi ketika hujan. Hal tersebut mengakibatkan para pemudik mengurangi laju kendaraan dan menepi sehingga mengakibatkan penumpukan kendaraan,

Maka dari itu, diimbau untuk para sopir perlu waspada ketika melintasi jalanan berliku di pinggir jurang yang berkabut ini. Sebab, tidak ada pagar besi pembatas jalan di daerah ini. (*) 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Desi Kurnia Damayanti pada 26 Apr 2022