Meski Turun, Surplus Neraca Perdagangan Tetap Mampu Menjaga Ketahanan Ekonomi

2023-06-16T13:35:31.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Mei 2023.
Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Mei 2023.

JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Mei 2023. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2023 tercatat surplus sebesar US$ 0,44 miliar, lebih rendah dibandingkan pada April 2023 sebesar US$ 3,94 miliar.

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus selama 37 bulan secara beruntun. Menyikapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (16/6/2023).

Ia menjelaskan, neraca perdagangan Mei 2023 didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas. Sedangkan neraca perdagangan migas mencatat defisit US$ 1,82 miliar. 

Adapun surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar US$ 2,26 miliar, menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 5,63 miliar. Hal ini sejalan dengan kenaikan ekspor nonmigas di tengah peningkatan impor nonmigas. 

"Ekspor nonmigas yang meningkat terutama bersumber dari peningkatan ekspor produk manufaktur, seperti kendaraan, mesin dan perlengkapan mekanis, serta mesin dan perlengkapan elektrik," kata Erwin.

Sementara itu, ekspor nonmigas komoditas berbasis sumber daya alam seperti CPO juga tercatat meningkat seiring harga komoditas global yang masih tinggi. Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. 

"Impor nonmigas tercatat meningkat pada hampir seluruh golongan barang sejalan dengan aktivitas ekonomi yang terus meningkat," pungkasnya.(*)