PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Senin, 12 Desember 2022 jumlah investor pasar modal per November 2022 telah mencapai 10,15 juta SID. Jumlah investor pasar modal tumbuh 35,57 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebanyak 7,49 juta SID. Sebaran investor domestik itu mayoritas masih berada di Pulau Jawa.
Namun, pulau-pulau atau daerah lain di Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan investor yang tak kalah menggembirakan. Jumlah investor domestik yang berada di Pulau Jawa mendominasi sebesar 69,14 persen dari seluruh investor.
Nilai aset tercatat sebesar Rp 4.970,2 triliun atau setara 95,14 persen dari total aset di pasar. Posisi kedua ada Sumatera dengan porsi investor sebesar 16,8 persen. Aset yang dimiliki senilai Rp 101,91 triliun atau setara 2,44 persen dari seluruh aset. Selanjutnya Kalimantan dengan porsi investor sebesar 5,74 persen dan aset senilai Rp 67,41 triliun atau setara 1,62 persen.
Posisi empat ada Sulawesi dengan porsi investor 4,23 persen. Nilai aset tercatat sebesar Rp 13,49 triliun atau setara 0,32 persen dari total aset.
Disusul Bali, NTT dan NTB dengan porsi investor sebesar 3,35 persen. Aset yang dimiliki investor Bali, NTT dan NTB senilai Rp 15,35 triliun atau 0,37 persen. Terakhir, Maluku dan papua dengan porsi investor sebesar 1,02 persen. Aset yang dimiliki yakni Rp 4,82 triliun atau setara 0,12 persen dari seluruh aset yang ada di pasar.
Sebelumnya, Investor pasar modal masih menunjukan pertumbuhan yang menggembirakan pada 2022. Hingga 23 November 2022, PT Kustordian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor di pasar modal mencapai 10,1 juta SID.
"Sampai dengan 23 November 2022, investor pasar modal tumbuh 35 persen menjadi 10.115.140 SID dari posisi akhir tahun lalu sebanyak 7.489.337 SID," ungkap Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo pada Sabtu, 26 November 2022 lalu.
Rinciannya, untuk investor saham atau C-best sebanyak 4.374.271 juta, naik 26,73 peesen dibandingkan Desember 2021 sebanyak 3.451.513 investor. Jumlah investor reksa dana 9.412.891, naik 37,61 persen dari 6.840.234 investor pada Desember 2021. Sementara investor surat berharga negara 817.226, naik 33,72 persen dari 611.143 pada Desember 2021.
"Yang menarik di sini 99,63 persen itu investor individu. Investor lokal juga sudah mendominasi 99,66 persen dari total SID," imbuh Uriep.
Adapun investor domestik pada saham mendominasi sebesar 99,56 persen, investor reksa dana 99,88 persen dan investor SBN mendominasi 97,54 persen.
Dari sisi demografinya, investor di pasar modal berusia di bawah 30 tahun mendominasi sebesar 58,79 persen. Disusul investor udia di atas 30 tahun dampai dengan 40 tahun sebesar 22,41 persen. Investor usia 41-50 10,82 persen, usia 51-60 2,51 persen dan sisanya 2,77 persen merupakan investor usia di atas 60 tahun. (*)