Menilik Kembali Masa Lampau Pengalaman dengan Kereta Jaladara

2023-07-02T10:01:52.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Lengkingan suara peluit lokomotif uap memekikkan telinga ketika Kereta Wisata Jaladara sedang berjalan menembus padatnya Jalan Slamet Riyadi Surakarta
Lengkingan suara peluit lokomotif uap memekikkan telinga ketika Kereta Wisata Jaladara sedang berjalan menembus padatnya Jalan Slamet Riyadi Surakarta

SOLO - Lengkingan suara peluit lokomotif uap memekikkan telinga ketika Kereta Wisata Jaladara sedang berjalan menembus padatnya Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Kepulan asap yang membumbung juga terlihat ketika kereta tersebut sedang melintas di sepanjang tepi jalan utama tersebut.

Kereta Wisata Jaladara atau dikenal sebagai Sepur Kluthuk Jaladara merupakan salah satu ikon wisata yang dimiliki oleh Kota Surakarta. Kereta wisata ini diluncurkan pada medio tahun 2009 dan masih beroperasi hingga saat ini.

Salah satu daya tarik utama dari perjalanan Sepur Kluthuk Jaladara yaitu perjalanannya yang hampir seluruh jalurnya berada di tepi Slamet Riyadi. Antara jalan raya dan rel kereta sama sekali tidak berbatasan sehingga kereta seakan berjalan berdampingan dengan kendaraan bermotor yang melintas.

Kereta wisata ini berjalan dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solokota atau yang kerap disebut sebagai Stasiun Sangkrah. Rute tersebut membentang sepanjang kurang lebih 6,6 kilometer. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menempuh rute tersebut kurang lebih selama 30 menit karena kereta berjalan dengan perlahan. Dalam perjalanannya, kereta berhenti di Loji Gandrung, Gedung Juang dan spot wisata lain yang dilintasi. 

Armada yang dipergunakan Sepur Kluthuk Jaladara terdiri dua kereta kayu peninggalan era kolonial yang telah berusia puluhan tahun. Sebelum digunakan sebagai sarana kereta wisata di Surakarta, kedua kereta tersebut telah terlebih dulu menjadi sarana wisata di Museum Ambarawa.

Adapun lokomotif penariknya, kereta wisata ini menggunakan satu unit lokomotif uap seri C1218 yang sebelumnya juga berada di Museum Ambarawa. Kemudian pada awal tahun 2020, kereta wisata ini mendapat tambahan lokomotif uap seri D1410 yang telah selesai menjalani perbaikan. Kedua lokomotif ini kemudian digunakan secara bergantian.

Kereta Wisata Jaladara ini berjalan dengan sistem charter atau sesuai dengan pemesanan sewa. Sekali jalan sewa kereta ini dibanderol harga Rp3.500.000. Proses pemesanan sewa ini daapt dilakukan dengan menghubungi Kantor Dinas Perhubungan Kota Surakarta.

Keberadaan Kereta Wisata Jaladara sangat menarik bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Bagaimana tidak, lengkingan dan deru lokomotif uap sangat jarang dan sulit dijumpai di masa kini. Hal ini semakin ditambah ketika kereta wisata tersebut membelah tengah kota. Seakan pemandangan tersebut membawa kita ke dalam lorong mesin waktu di masa mesin uap masih berjaya.(*)