Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan penguatan testing, tracing dan treatment (3T) sampai pengembangan telemedicine jadi langkah pemerintah selanjutnya dalam menghadapi Omicron.
"Memang untuk antisipasi lonjakan kasus Omicron, pemerintah sampai melakukan penguatan- penguatan di pintu masuk dari berbagai negara," kata Reisa dalam Siaran Sehat bertajuk Vaksinasi Booster dan Waspada Omicron secara virtual, dikutip Selasa (18/1/2022).
Reisa menuturkan guna mendeteksi kasus sejak dini, pemerintah tak hanya melakukan penguatan di pintu masuk saja, tetapi juga menggencarkan 3T seperti meningkatkan testing dengan S-Gene Target Failure (SGTF) yang menggunakan metode deteksi molekuler untuk mendeteksi Omicron lebih cepat.
Bahkan kit SGTF telah didistibusikan oleh Kementerian Kesehatan ke seluruh laboratorium Pembina maupun miliki pemerintah dan dapat dipastikan jumlahnya tercukupi, meski dirinya tak menyebutkan banyaknya jumlah tersebut.
Selanjutnya pada kegiatan tracing, kata dia, pemerintah mulai meningkatkan rasio pelacakan di daerah-daerah. Langkah ini turut melibatkan TNI/Polri hingga seluruh lapisan masyarakat, sehingga jumlah kasus positif dapat diketahui lebih dari 30 orang dalam satu waktu. (*)