Kawasan Metropolitan Korsel Alami Peningkatan Kualitas Udara, Ini Rahasianya

2023-06-14T17:34:33.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi kawasan metropolitan Incheon
Ilustrasi kawasan metropolitan Incheon

KORSEL - Korea Selatan (Korsel) belakangan ini membuat gebrakan lewat perbaikan kualitas udara di wilayah mereka. Kawasan metropolitan seperti Seoul, Incheon dan Gyeonggi bahkan turut mengalami perbaikan kualitas udara beberapa tahun terakhir.

Hal itu terungkap dalam laporan The United Nations Environment Programme (UNEP) baru-baru ini. UNEP merupakan program lingkungan PBB yang membantu negara dalam melaksanakan kebijakan tentang alam dan pembangunan berkelanjutan.  

Laporan UNEP mencatat adanya penurunan 30-40 persen rata-rata partikel kasar (PM10) tahunan di Seoul, Incheon dan Gyeonggi pada medio 2005-2021. Hal ini menarik mengingat kawasan perkotaan atau metropolitan identik dengan polusi udara karena aktivitas industri dan transportasi.  

Seoul, Incheon, dan Gyeonggi sendiri menjadi salah satu wilayah metropolitan terbesar di dunia. Pada tahun 2016, kawasan seluas 12.000 kilometer persegi dengan populasi 26 juta orang itu menyumbang 48% produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan.

Lalu apa rahasia Korea Selatan mampu memperbaiki kualitas udaranya dalam beberapa waktu terakhir? Kebijakan dan kerangka kerja yang komprehensif disebut menjadi salah satu kontributor utama peningkatan kualitas udara di sejumlah wilayah Negeri Ginseng.

Dikutip dari greennetwork.asia, Rabu 14 Juni 2023, ada tiga tingkat perencanaan dan pembuatan kebijakan di wilayah tersebut. Tingkatan tersebut mulai dari undang-undang Pemerintahan yang memuat kerangka menyeluruh pada skala nasional, rencana dasar yang berisi gambaran implementasi pada skala nasional dan rencana pelaksanaan skala daerah.

Perencanaan tersebut mendapatkan pendanaan yang cukup besar antara tahun 2005-2020. UNEP menyebut ada dana sebesar US$9 miliar ( sekitar Rp134 triliun) yang diinvestasikan medio 2007-2020 di Seoul, Incheon dan Gyenggi untuk mendukung manajemen kualitas udara. 

PR Turunkan Gas Rumah Kaca

Sebanyak 56 persen dari investasi digunakan untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi. Selain itu, data yang kuat tentang polusi udara dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah juga disebut menjadi faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas udara.

Meski demikian, kebijakan saat ini masih memiliki catatan karena belum dapat menurunkan emisi gas rumah kaca. Emisi karbon dioksida (CO2) di Korsel justru meningkat sebesar 26 persen antara tahun 2005 dan 2020. Dalam laporannya, UNEP merekomendasikan Korsel untuk mengintegrasikan tindakan dan kebijakan terkait perubahan iklim serta polusi udara.

Selain itu, Korsel didorong mengidentifikasi langkah-langkah mitigasi utama untuk emisi sektor yang tidak dikurangi oleh aksi iklim. Lebih lanjut, UNEP merekomendasikan peningkatan kolaborasi internasional agar polusi udara Seoul, Incheon, dan Gyeonggi benar-benar terkendali.(*)