Jangan Panik! Cek Kabar Baik soal Omicron dari WHO

2022-02-09T10:25:07.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ilustrasi logo WHO
Ilustrasi logo WHO

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) meminta warga bumi untuk tidak menganggap ringan virus corona, termasuk varian Omicron. WHO mengatakan Omicron tetap bisa menyebabkan rawat inap dan kematian, bahkan kasus yang tidak terlalu parah sekalipun bisa membanjiri fasilitas kesehatan.

Meski demikian, lembaga itu sedikit membawa kabar melegakan. WHO percaya masyarakat memiliki kesempatan untuk mengakhiri 'darurat kesehatan' di 2022 ini.

Endemik adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada tetapi terbatas pada wilayah tertentu. Seperti halnya sejumlah penyakit seperti malaria dan HIV.

"Kita tidak akan mengakhiri virus tahun ini, kita tidak akan pernah bisa mengakhiri virus. Namun yang dapat kita akhiri adalah 'darurat kesehatan masyarakat'," katanya Januari lalu. 

"Endemik tidak berarti 'baik', itu hanya berarti 'di sini selamanya'."

"Apa yang perlu kita lakukan adalah mencapai tingkat kejadian penyakit yang rendah dengan vaksinasi maksimum dari populasi kita sehingga tak ada yang harus mati. Itulah akhir dari keadaan darurat dalam pandangan saya. Itulah akhir dari pandemi."

WHO juga memprediksi pandemi Covid-19 bisa selesai asalkan cakupan vaksinasi global bisa sesuai target. WHO menargetkan sekitar 70% populasi dunia seharusnya sudah mendapat vaksin pada pertengahan 2022.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengamini ini. Namun, ia menjelaskan semua negara harus bekerja sama supaya tidak ada yang cakupan vaksinasinya tertinggal.

"Inilah saatnya untuk mengatasi nasionalisme jangka pendek. Lindungi populasi dan ekonomi dari varian masa depan dengan mengakhiri ketidakadilan suplai vaksin global," kata Tedros. "Kita memiliki 185 hari untuk mencapai target 70 persen di awal Juli 2022. Dimulai dari sekarang."

Mengutip Worldometers, sejak pandemi terjadi, ada 400.267.090 orang terinfeksi dengan 5.780.758 kematian, dan 320.297.547 orang sembuh.(*)