Itera for Sumatra
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
LAMPUNG SELATAN – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan panen perdana budidaya lebah madu hasil kerja sama dengan Suhita Bee Farm atau peternakan lebah madu Suhita, Bandarlampung, Kamis (28/10/2021).
Panen perdana tersebut dilakukan oleh Wakil Rektor ITERA Bidang Umum dan Keuangan Prof. Sukrasno yang didampingi Kepala Biro Umum dan Akademik ITERA drh. Sri Sulistiawati bersama pemilik Suhita Bee Farm, Isnina.
Sebelumnya ITERA menjadi salah satu lokasi percobaan budidaya lebah madu yang dilakukan oleh Suhita Bee Farm. Sebanyak 25 koloni atau kotak budidaya lebah madu ditempatkan dikawasan hutan ITERA. Dalam panen tersebut, rata-rata satu koloni menghasilkan 1-2 kg madu murni yang per kilogramnya dihargai Rp300-500 ribu.
Budidaya lebah madu di kampus ITERA selain bisa menjadi laboratorium praktik mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi terkait, diharapkan dapat meningkatkan riset-riset tentang budidaya, hingga pengembangan kewirausahaan.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Sukrasno, secara langsung ikut memanen dan mencicipi madu hasil budidaya di ITERA. Prof. Sukrasno menyebut, penjajakan kerja sama ITERA dengan Suhita Bee Farm dalam budidaya madu sangat mendukung pengembangan bidang kewirausahaan di ITERA. Apalagi ITERA juga memiliki lahan dengan hutan kampus yang cocok untuk budidaya lebah madu tersebut.
Selain itu, Prof Sukrasno juga menyebut, budidaya madu di lingkungan kampus bisa mendukung kegiatan akademik, seperti menjadi lokasi praktikum dan penelitian mahasiswa dari berbagai program studi terkait, seperti Prodi Biologi, Rekayasa Kehutanan, Teknologi Pangan, hingga Farmasi.
Sementara, pemilik Suhita Bee Farm, Isnina menyebut ITERA dipilih menjadi kampus pertama untuk percobaan budidaya lebah madu. Selain ITERA memiliki hutan kampus yang mendukung, lokasi strategis ITERA juga menjadi pertimbangan, agar masyarakat dapat dengan mudah untuk mendapatkan edukasi.
“Selama ini riset tentang budidaya madu masih sangat minim, masyarakat juga masih kurang dalam edukasi manfaat madu, sehingga dengan menggandeng ITERA harapan kami riset tentang budidaya madu lebih banyak dilakukan,” ujar Suhita.
Selama ini menurut Suhita, masyarakat juga belum banyak teredukasi tentang madu hingga manfaatnya secara benar. Masih banyak mitos-mitos di masyarakat, seperti standar menentukan jenis madu asli yang belum sesuai, sehingga perlu edukasi.
Lebih lanjut, Suhita menyebut khusus di ITERA terdapat tiga jenis lebah yang dibudidayakan yaitu Heterotrigona Itama, Geniotrigona Thoracica, dan Tetrigona Apicalis. (*)