PT Pegadaian (Persero)
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Emas masih menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik di tengah adanya perlambatan ekonomi dan ancaman resesi pada tahun 2023. Hal itu terlihat dari hasil penjualan emas PT Pegadaian (Persero) terus mengalami pertumbuhan.
Sekretaris Perusahaan Pegadaian Yudi Sadono mengatakan, jumlah nasabah Pegadaian naik 70% secara tahunan (yoy) per Oktober 2022 menjadi 199 ribu.
"Sedangkan nilai pembiayaan secara yoy juga naik mencapai 87 persen dari Rp742 miliar menjadi Rp1,38 triliun," kata Yudi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 8 November 2022.
Tak hanya pertumbuhan nasabah dan pembiayaan, masyarakat yang sudah mengakses Tabungan Emas Pegadaian juga terus tumbuh mencapai lebih dari 5,5 juta orang.
“Ini artinya, masyarakat sudah mulai sadar terhadap produk emas, karena emas dapat menjadi perisai ketika terjadi serangan krisis. Selain harga emas tidak akan termakan inflasi, emas itu bersifat likuid atau bisa dicairkan kapan saja," tambah Yudi.
Menurutnya, perseroan memberikan kemudahan berinvestasi bagi masyarakat dalam beberapa produk yang dimiliki Pegadaian. Pertama, Tabungan Emas Pegadaian.
Mulai dari Rp10.000, masyarakat sudah bisa memiliki emas berkadar 99,99 persen dalam bentuk digital yang bisa di akses atau dibeli melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Selain itu ada produk Cicil Emas. Masyarakat yang belum ataupun sudah berpenghasilan tetap bisa merencanakan keuangan dengan menyisihkan dananya untuk uang muka yang sudah dikunci, sehingga harganya tidak akan berubah.
“Tak hanya logam mulia, Pegadaian juga menyediakan emas perhiasan yang disediakan oleh anak perusahaan Pegadaian yaitu Galeri24, jadi masyarakat bebas memilih instrumen investasi emas yang akan disimpan,” tutup Yudi. (*)