UMKM
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDARLAMPUNG - Dalam beberarapa tahun terakhir, fintech lending begitu popular di kalangan masyarakat berkat kecepatan serta kemudahan yang dijanjikannya. Alhasil, banyak layanan pinjaman bermunculan dan berlomba-lomba menyalurkan dana untuk masyarakat.
Penetrasi fintech lending juga kian masif kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Seperti diketahui, pertumbuhan UMKM Indonesia semakin progresif. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia tahun 2018 menyentuh sekitar 64,2 juta atau setara dengan 99,99% dari jumlah pelaku usaha keseluruhan.
Pertumbuhan UMKM ini juga mendatangkan permintaan akan pembiayaan fintech lending yang tinggi. Presiden Joko Widodo menyatakan rasio kredit bagi pelaku UMKM pada tahun 2024 ditargetkan mencapai sekitar 30%.
1. Proses Mudah dan Cepat
UMKM kerap kali membutuhkan akses cepat ke dana tambahan untuk mengembangkan usaha atau mengatasi kebutuhan yang begitu mendesak. Fintech lending dapat menawarkan persetujuan dan pencairan dana dalam waktu yang relatif cepat jika dibandingkan dengan bank tradisional.
Proses yang sederhana, penggunaan teknologi digital, dan pemrosesan otomatis memungkinkan para pelaku UMKM mendapatkan dana dengan mudah tanpa melalui proses yang panjang.
2. Tanpa Jaminan
Institusi tradisional mengharuskan peminjam memberikan jaminannya sebelum pinjaman tersebut dapat dicairkan. Sementara, beberapa UMKM kerap mengalami kesulutan dalam memenuhi jaminan tersebut karena kurang memiliki asset.
Maka dari itu, fintech lending memberi alternatif berbeda dari bank tradisional. Menggunakan fintech landing lebih mudah dan tidak memerlukan jaminan rumit. Sebagai gantinya, fintech lending cenderung menggunakan analisis data dan teknologi sebagai pemantau untuk menilai risiko pinjaman. Hal tersebut memungkinkan UMKM yang tidak memiliki aset yang cukup untuk dapat mengakses pembiayaan.
3. Fleksibilitas dalam Pembayaran
Fintech lending memahami bahwa UMKM bisa jadi menghadapi tantangan dalam mengelola laporan keuangan arus kas dan menghadapi fluktuasi pendapatan. Oleh sebab itu, layanan pinjaman ini menyediakan pilihan pembayaran yang lebih mudah, seperti jangka waktu pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM dan kemampuan mereka untuk membayar. Hal ini membantu UMKM dalam menjaga likuiditas serta meminimalkan beban pembayaran yang berat.
4. Menggunakan Teknologi Canggih
Fintech lending mengadopsi teknologi terkini untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi UMKM. Fintech lending memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelaku UMKM dengan menggunakan kecerdasan buatan, analisis data, dan algoritma pemodelan guna menghasilkan penilaian kredit yang lebih akurat dan cepat.
Dengan adanya teknologi ini, memungkinkan proses aplikasi dan verifikasi berjalan dengan lancar. Keterlibatan teknologi canggih pada fintech lending mampu memberikan solusi yang lebih tepat dan berkualitas bagi UMKM.
Itulah beberapa alasan mengapa fintech lending begitu popular dalam UMKM. Dengan menyediakannya pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, fintech lending berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. (*)