Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Ekonomi digital di Indonesia tumbuh cepat. Era digital ini, membutuhkan sekitar 17 juta tenaga kerja terampil digital dan siap pakai hingga 2030.
Sayangnya, saat ini, Indonesia hanya mampu menghasilkan 600 ribu tenaga kerja setiap tahunnya. Upaya untuk mengejar ketertinggalan pun perlu dilakukan. Tak hanya oleh pemerintah, tetapi juga pihak-pihak lainnya.
Industri teknologi memiliki banyak kesempatan bagi berbagai profesi baru pada masa depan. Menurut laman weforum.org terdapat lima pekerjaan yang diperkirakan akan makin dibutuhkan pada 2025.
Pertama, big data analitik. Kedua, enkripsi dan keamanan siber. Ketiga, cloud computing, lokapasar dan perdagangan digital. Keempat, mesin belajar, natural language program (NLP), dan kecerdasan buatan secara umum.
Belum lama ini, Practicum yang merupakan platform teknologi pendidikan (edutech) global, meluncurkan program online bootcamp, khusus bahasa Indonesia. Program ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik pada masa mendatang, serta membantu memotivasi pengalihan karier ke industri teknologi.
Sebelumnya, Practicum membantu lebih dari 5.000 lulusan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara bagian Eropa. Practicum juga telah berhasil menempatkan lulusannya di per usahaan teknologi, seperti Google, Apple, Spotify, Microsoft, dan Cisco.
Southeast Asia Director Practicum Herdian Mohammad menjelaskan, saat ini 80 persen, perusahaan besar Indonesia mencari tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dalam bidang digital. Terutama, tenaga kerja terampil di bidang data.
Sebab, data merupakan elemen terpenting dalam menjalankan semua lini bisnis di masa sekarang dan mendatang. Selain itu, dia melanjutkan, hampir semua usaha rintisan teknologi di Indonesia dan dunia, kini juga membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dalam bidang yang satu ini.
Beragam program yang ditawarkan oleh Practicum berdasarkan profesi. Di antaranya, data scientist, data analyst, dan web developer. Menurut Herdian, saat ini banyak para fresh graduate di seluruh dunia yang tertarik pada bidang teknologi dan ingin bertumbuh di lingkungan yang modern.
"Selain itu, banyak pula kalangan profesional yang ingin memahami pen tingnya literasi data di bidang teknologi," ujarnya dalam Media Conference Practicum dengan Topik Pentingnya Data Bagi Kemajuan Indonesia yang digelar secara daring.
Penelitian yang dilakukan World Economic Forum (WEF) dan melibatkan beberapa negara menjelaskan, pekerjaan yang paling diminati untuk 2021 semuanya dapat dilakukan dari jarak jauh. Selain itu, 84 persen pengusaha juga sudah berencana untuk memperluas proses operasional kerjanya melalui jarak jauh. (*)