Inflasi Nasional Tembus 0,19 Persen pada September 2023

2023-10-02T15:25:20.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi penjual beras
Ilustrasi penjual beras

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,19%. Hal ini kontras dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi 0,02%. Kenaikan harga beras dan BBM dinilai andil dalam angka inflasi. 

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan tingkat inflasi bulanan pada September 2023 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Meski demikian, BPS menyebut inflasi secara tahunan turun dari 3,27% menjadi 2,28%. 

Amalia mengatakan penyumbang inflasi bulanan terbesar pada September adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,35% dan andil 0,09%. “Sementara komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar adalah beras dan bensin," ujar Amalia dalam keterangan pers, Senin 2 Oktober 2023.

Pihaknya mengatakan beras memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,18%, sedangkan bensin 0,06% pada bulan lalu. Sumbangan inflasi dari bensin tak lepas dari penyesuaian harga BBM nonsubsidi. "Beberapa komoditas tercatat memberikan andil inflasi 0,01%, yakni tarif pulsa ponsel, biaya kuliah akademi/perguruan tinggi, rokok kretek filter, dan daging sapi,” ujar Amalia.

Di sisi lain, sejumlah komoditas pangan memberikan andil deflasi terhadap komponen IHK pada September. Harga bawang merah, telur ayam ras, cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah diketahui menyumbang deflasi.

Sementara tarif angkutan, imbuh Amalia, juga menyumbangkan deflasi seiring musim liburan yang sudah berakhir.  BPS juga mencatat 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi dari 90 kota yang disurvei BPS. 

Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan, Sumatera sebesar 1,14%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari yakni 1,7%. (*)