Penulis:Chairil Anwar
Editor:Chairil Anwar
BANDAR LAMPUNG — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Provinsi Lampung menggelar pasar murah di beberapa titik kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Ketua IKAPPI Lampung Jihan Nurlela memimpin langsung pasar murah khusus minyak goreng ini. Pasar murah ini untuk mendorong harga minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Adapun harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit ditetapkan Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium.
Sebelumnya, kelangkaan minyak goreng di Lampung menjalar sampai ke kabupaten/kota. Mendadak minyak goreng menjadi langka. Jikapun ada, harganya melambung tinggi.
Mengantisipasi ini, IKAPPI menggelar pasar murah antara lain di Lampung Tengah dan Mesuji serta menyusul beberapa kabupaten/kota lainnya. Pasar murah yang berlangsung di Mesuji mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat.
“Pasar murah minyak goreng bersama IKAPPI di Kabupaten Mesuji. IKAPPI sebagai mitra kerja pemerintah bersinergi untuk mendistribusikan minyak sesuai harga yang ditentukan kepada masyarakat. Kami tidak cari untung. Kami menjual bahkan di bawah harga beli untuk rakyat. Bismillah semoga Ramadan bahan-bahan pokok terutama minyak sudah kembali normal,” kata Ketua IKAPPI Lampung yang juga senator Lampung itu dalam keterangan resminya, Minggu, 13 Maret 2022.
Menurut Jihan, pasar murah ini sebagai salah satu upaya membantu pemerintah mendistribukan minyak goreng. Kelangkaan minyak goreng di Lampung juga diduga karena keterlambatan distribusi.
“IKAPPI membantu pemerintah mendistribusikan minyak goreng. Jangan sampai ada penimbunan yang kemudian menyebabkan distribusi kepada masyarakat jadi terhambat. Ini yang kemudian membuat harga minyak menjadi tinggi. Padahal, pemerintah sudah menetapkan HET untuk harga minyak goreng per liter, tak lebih dari Rp14 ribu,” ujar Jihan.
Pasar murah yang digelar IKAPPI berlangsung di Desa Jayasakti, Kecamatan Anak tuha, Kabupaten Lampung tengah, lalu di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Bangunrejo, Lamteng.
“Kami pilih titik pertama di Lamteng karena kami tahu Lamteng merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Lampung. Penduduknya banyak tentu kebutuhannya (minyak goreng) jadi lebih banyak,” katanya.
Selanjutnya, IKAPPI juga menggelar pasar murah di Kabupaten Mesuji, tepatnya di Desa KTM, Mesuji Timur.
“Mesuji adalah salah satu kabupaten terjauh yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan. Distribusi ke daerah yang jauh tentu lebih memakan waktu. Jadi kami pilih menggelar pasar murah di Mesuji,” pungkasnya. (RIL)