Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG — Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy mengirimkan satu ekor sapi kurban atas nama pribadi kepada panitia kurban Masjid di Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah. Lokasi itu dipilih Chief Ryan, sapaan akrabnya, karena desa-desa yang akan menerima daging kurban u adalah desa penyangga kebun PTPN VII Unit Padangratu.
“Kurban adalah ibadah vertikal sekaligus horisontal yang bersifat sosial. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengirim kurban saya ke salah satu desa penyangga. Karena, hubungan perusahaan dan masyarakat menjadi salah satu kunci kinerja PTPN VII,” kata Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy.
Sebagai salah satu perekat silaturahmi, Ryan juga mengajak, bahkan mengimbau kepada para manajer dan pejabat PTPN VII melakukan hal yang sama. Namun demikian, karena Kurban merupakan hak asasi setiap individu, ia tidak memaksa untuk mengikuti jejaknya.
“Kurban itu kan ibadah yang subjeknya adalah pribadi atau bersifat asasi. Maka, saya hanya bisa mengajak dan mengimbau. Kalau diikuti, maka saya yakin kita akan bisa menjalin ukhuwah dengan masyarakat sekitar dengan lebih baik,” kata dia.
Hewan kurban Ryan kemudian dikelola bersama oleh warga sekitar. Lalu, daging kurban dari orang nomor satu di PTPN VII itu didistribusikan kepada warga Dusun Proyek, Desa Haduyangratu, Karangsari, Gunungraya, dan Cintadamai, Kecamatan Padangratu.
Sementara itu, PHBI PTPN VII Kantor Direksi mendapat amanat untuk mengelola dan mendistribusikan hewan kurban para karyawan. Ketua PHBI Sasmika DS mengatakan, pada tahun 1443 H/2022, pihaknya menerima delapan ekor sapi dan empat ekor kambing.
“Alhamdulillah kami mendapat amanah untuk mengelola hewan kurban dari karyasan sebanyak tujuh ekor sapi. Kami kerja sama dengan RPH (rumah potong hewan) Kemiling untuk selanjutnya kami kelola di halaman Masjid Baitunnabat (Komplek Kantor Direksi),” kata dia pada Minggu, 10 Juli 2022.
Selain mengerahkan panitia yang terdiri dari karyawan yang tinggal di Emplasemen, pihaknya juga melibatkan beberapa warga sekitar. Selain untuk membantu pekerjaan pengelolaan, Sasmika menyebutkan bahwa keterlibatan warga menjadi ajang sosialisasi.
"Ini adalah satu perekat antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Pada momen itu terjadi kebersamaan dan bergotong royong antara karyawan dengan warga, dan masing-masing rumah bisa menikmati daging kurban. Ini adalah ibadah yang menjadi simpul peduli sesama yang harus terus dikuatkan," jelasnya.
Sebelum pembagian daging kurban, PHBI PTPN VII juga menyelenggarakan sholat Id bersama di lapangan Komplek Perumahan. Bertindak selaku imam dan khotib Dr. H. Muhammad Zaki M. Ag.
Dalam khotbahnya Muhammad Zaki mengajak jamaah yang hadir untuk berkurban. "Melaksanakan ibadah kurban di Bulan Dzulhijjah merupakan bentuk syukur umat muslim kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah diberikan," katanya.
Pada bulan Dzulhijjah terdapat hari yang istimewa bagi umat muslim selain ibadah Haji, yakni seluruh umat Islam akan melaksanakan sholat Idul Adha dan juga berkurban.
“Berkurban bukan sekadar menyembelih kambing atau sapi, tetapi ada banyak hikmah qurban di Idul Adha yang dapat dirasakan oleh umat muslim. Kurban merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT,” kata sang khotib. (*)