HUT Ke-22 Apeksi Makin Dekat, Satpol PP Bandar Lampung Gelar Razia Intensif

2022-05-23T16:25:41.000Z

Penulis:Eva Pardiana

IMG-20220523-WA0007.jpg
Plt. Kepala Satpol PP Bandar Lampung Anthony Irawan.

BANDAR LAMPUNG – Menjelang gelaran HUT Ke-22 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Bandar Lampung pada 26–29 Mei 2022, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan menggelar razia secara intensif guna memastikan keamanan dan ketertiban wilayah.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Satpol PP Bandar Lampung Anthony Irawan saat diwawancarai di gedung Semergou usai kegiatan Temu Karya Karang Taruna Daerah Ke-VII Kota Bandar Lampung 2022, Senin, 23 Mei 2022.

“Untuk kegiatan razia memang kita laksanakan secara rutin, tetapi menjelang HUT Ke-22 Apeksi ini, kita lebih intensifkan lagi, utamanya karenakan delegasi dari kota se-Indonesia sudah mulai berdatangan,” ujar Anthony.

Anthony juga mengatakan hari ini sudah ada beberapa wali kota yang hadir. Sehingga pihaknya mulai memaksimalkan penertiban umum di Bandar Lampung. "Nah, dalam hal ini kita tidak ingin wajah Kota Bandar Lampung di mata para tamu-tamu delegasi Apeksi ini kurang baik,” ujarnya.

Tertibkan Anjal

Kemudian, ia juga memaparkan, sementara ini pihaknya menerjunkan sebanyak 350 personil untuk pengamanan jelang HUT Apeksi, termasuk bekerja sama dengan RT dan Linmas agar siaga di titik-titik yang telah ditentukan.

Dalam razia yang telah digelar, lanjut Anthony, setiap harinya Satpol PP berhasil mengamankan 10-15 orang anak jalanan (anjal), manusia silver, dan manusia gerobak.

“Kita juga melakukan pembinaan semaksimal mungkin pada mereka supaya jangan sampai terulang kembali, mudah-mudahan ini ada efek positifnya untuk Bandar Lampung,” katanya.

“Tapi kalau tertangkap lagi, kita lakukan koordinasi dengan Dinas Sosial untuk melakukan pendataan dan mungkin akan diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi untuk ditindaklanjuti,” imbuhnya.

Antoni juga mengimbau masyarakat Bandar Lampung untuk tidak memberikan semacam sedekah kepada anjal dan pengemis sebab mereka terindikasi ada yang mengkoordinir.

“Sehingga tidak tepat sasaran jika kita memberikan bantuan pada mereka,” pungkasnya. (IQB)