Hadirkan Stakeholder, Prodi DKV IIB Darmajaya FGD Pengembangan Kurikulum

2023-07-26T20:22:02.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

30b26d84-f3c0-4e2a-9511-82c6b1b3f265.jpeg

BANDARLAMPUNG – Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum Sesuai Kebutuhan Dunia Industri Berbasis Technopreneur secara hybrid pada Rabu (26/7/2023). 

FGD dihadiri perwakilan stakeholder secara offline dari Radarlampung TV, Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung, dan Auto2000 Rajabasa. Secara daring, hadir dari Sekolah Teknik Desain InterStudi (STDI), PT Bali Animasi Solusi Ekakarsa (BASE), Antar Kampus Antar Provinsi (AKAP) Serikat DKV se Sumatra, Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Mesuji Sekampung dan Agate Academy.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Riset RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan Prodi selain memiliki dosen dengan kompetensi yang baik tetapi paling penting juga harus memiliki kurikulum yang baik. “Karena seperti apa lulusan yang ingin diciptakan, profil seperti apa itu tercermin di dalam kurikulum,” ucapnya.

Menurut dia, dalam membuat kurikulum yang diterjemahkan adalah profil lulusan. Dari profil tersebut akan dilihat sebenarnya mereka (mahasiswa) butuh kompetensi seperti apa. “Baru diterjemahkan kajian-kajian apa atau pokok kajian apa yang mereka pelajari dan akan diterjemahkan dalam mata kuliah,” ujarnya.

Menurut dia, ketika butuh profil dan kompetensi, Prodi harus mendengar apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh stakeholder. “Kalau dahulu kurikulum itu dapat dilakukan perubahan lima tahun sekali, tetapi saat ini kita bisa melakukan peninjauan kurikulum setahun sekali. Ini juga dikarenakan adanya perubahan zaman dengan semakin berkembangnya teknologi,” bebernya.

Warek 1 juga mengatakan cara mengajar dahulu dengan sekarang berbeda. “Tidak sama cara mengajar dulu dengan sekarang karena tidak akan efektif. Oleh karena itu kita saat ini menggelar FGD dan terima kasih atas hibah yang diberikan Kemdikbudristek RI. Pesan rektor yakni hasilkan lulusan yang dibutuhkan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Prodi DKV IIB Darmajaya, Abdi Darmawan, S.T., M.T.I., mengatakan dari pengembangan kurikulum ini adalah bagaimana mengembangkan kurikulum yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif. “Ini yang menjadi latar belakang kita. Dari kurikulum ini yang dikembangkan atas dasar inputan (masukan-masukan) dari stakeholder ini bisa disesuaikan dengan capaian lulusan yang dibutuhkan oleh stakeholder,” ungkap dia seperti mengutip dari https://darmajaya.ac.id.

Terakhir, lanjut dia, program studi melaksanakan kerjasama dengan mitra sesuai dengan indikator kerja utama (IKU). “Masukan yang diberikan juga akan membuat kurikulum Prodi DKV menjadi inline dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri,” ujarnya.

Sementara, Perwakilan Radarlampung TV, Jefri Ardi memberikan masukan agar di semester III atau IV dapat memberikan pembelajaran mengenai editing cinematic. “Sehingga mahasiswa sudah dapat melakukan editing cinematic dan memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan televisi. Ini juga akan dapat diimplementasikan dalam program magang,” ungkapnya.

Ia berharap juga mata kuliah sinematografi agar dapat diberikan pada semester awal. “Karena ketika melaksanakan program magang MBKM dapat bersinergi baik,” tuturnya.

Perwakilan dari Auto2000 Rajabasa, Helmi Yansyah mengatakan untuk ilmu disiplin Prodi DKV saat ini sudah sangat baik dan bagus. “Tetapi kami dibidang otomotif khususnya penjualan diharapkan mahasiswa Prodi DKV juga mendapatkan ilmu marketing. Bisa dimasukkan juga materi tersebut dalam perkuliahan,” ucapnya.

Menurut dia, dengan penambahan ilmu tersebut akan melengkapi kemampuan lulusannya tidak hanya dapat mendesain dan membuat konten. “Semoga bisa diberikan pemahaman dasar-dasar ilmu marketing yang dapat dipadukan dalam desain maupun konten,” tuturnya. (*)