Pelatihan
Penulis:Yunike Purnama
SLEMAN - Association of National and Private Schools (ANPS) Central Java meminta para SDM di dunia pendidikan seperti guru dan kepala sekolah harus terus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Sebab, ilmu pengajaran yang dimiliki terkadang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pendidikan saat ini.
Chief Membership and Engagement Officer ANPS Deasy Amalia salah satu tantangan pendidikan saat ini adanya enam generasi yang berbeda dengan guru sehingga perlunya metode pelajaran tepat dan pemahaman yang mendalam.
"Guru harus memahami kepintaran masing-masing anak. Apalagi perbedaan enam generasi mulai baby boomers, Z dan Y. Saat ini muncul generasi Alpha yang selalu menggunakan gadget. Jadi selain guru para SDM di sekoah harus belajar lagi dan tanggap terkait perubahan yang terjadi. Apalagi saat ini mengarah pada kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence atau AI," imbuh Dessy.
Karena itu Deasy meminta guru tidak hanya fokus satu genersi saja, namun harus belajar lagi untuk memahami perkembsngan zaman dan teknologi. Bahkan, anak generasi alpha saat ini menggunakan media sosial (medsos) sebagai alat komunikasi daripada pertemuan tatap muka. "Hal-hal semacam ini harus menjadi perhatian. Yang terpenting bagaimana pembelajaran itu masuk dari pintu anak tapi keluar melalui pintu kita (guru dan SDM pendidikan lainnya," kata Deasy.
Sementara itu, Regional Head ANPS Central Javaa Dewi Setyorini menjelaskan ANPS berusaha meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pendidikan melalui pelatihan yang berlangsung Sabtu (2/9) di Hotel Grand Mercure Jalan Laksda Adisucipto Yogyakarta. Salah satu pematerinya adalah Ketua Umum ANPS Hendro Widjaya yang juga Chairman Sekolah Bina Bangsa Jakarta.
"SDM pendidikan itu ada kepala sekolah, guru, administrasi dan HR. SDM ini harus memahami perkembangan teknologi yang sangat cepat sekali. Kepala sekolah dan guru harus cepat menyikapi masalah yang dihadapi siswa, perilaku apa yang harus diperkuat untuk mengatasi masalah di sekolah," kata Regional Head ANPS Central Javaa Dewi Setyorini didampingi Chief Membership and Engagement Officer ANPS Deasy Amalia.
Dewi menjelaskan melalui pertemuan dan kegiatan ini diharapkan anggota ANPS dapat memperkuat jaringan, berdiskusi dan saling belajar guna mengatasi permasalahan yang dihadapi para anggota. "Misalnya seorang pemimpin sekolah karena harus menghadapi kendala setiap hari, terkadang idenya macet. Melalui pertemuan ini bisa menambah pengetahuan baru, bisa mendapat ide lain untuk bersama-sama memajukan sekolahnya. Saya ingin ANPS ini menjadi komunitas untuk memajukan pendidikan secara bersama," ungkapnya.
Dihadiri 100 pimpinan sekolah, acara ini dipandu oleh Hendro Widjaya dengan menggarisbawahi urgensi masalah manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di sekolah. Hendro Widjaya menyampaikan kutipan penting yang menjadi landasan bagi pembahasan acara ini. "Manajemen SDM di sekolah bukanlah sekadar administrasi, tetapi inti dari kesuksesan pendidikan. SDM yang baik adalah fondasi dari segala inovasi dan perubahan. Dalam Zaman Now yang penuh dinamika ini, sekolah harus mampu memahami dan mengelola bakat-bakat di dalamnya dengan bijak."
Hendro menarik kesimpulan bahwa mengelola SDM sekolah pada Zaman Now memerlukan pemikiran strategis, adaptasi terhadap perkembangan teknologi, dan memberikan motivasi kepada pendidik. Dengan perencanaan yang baik dan kerjasama antara sekolah, ANPS, dan stakeholder pendidikan lainnya, dapat bersama-sama menciptakan pendidikan yang berkualitas untuk generasi masa depan. (*)