Penulis:Yunike Purnama
JAKARTA - Google DeepMind, divisi AI dari Google baru saja dikabarkan meluncurkan alat yang akan mengidentifikasi serta mampu memberi watermark pada gambar yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Terobosan besar ini baru saja diumumkan pada Selasa, 29 Agustus 2023 lalu di mana tim DeepMind meluncurkan produknya untuk pertama kalinya.
Watermark dari Google DeepMind ini diklaim akan membantu pengguna mengatasi adanya deepfake yang saat ini sedang gencar disebarkan, di mana pengguna internet terkadang sangat sulit membedakan yang mana gambar buatan AI dan gambar yang asli.
Alat pendeteksi ini akan memudahkan pengguna internet untuk mengidentifikasi yang mana gambar palsu dan asli agar masyarakat. tidak terjebak ke dalam perangkap penjahat dunia maya. Alat baru inilah yang diberi nama SynthID.
“Hari ini, dalam kemitraan dengan Google Cloud, kami meluncurkan SynthID versi beta, alat untuk memberikan watermark dan mengidentifikasi gambar yang dihasilkan oleh AI. Teknologi ini akan menyematkan watermark digital langsung ke dalam piksel suatu gambar sehingga tidak terlihat oleh mata manusia, tapi dapat dideteksi untuk identifikasi,” tulis tim DeepMind dalam sebuah postingan blog Google DeepMind seperti yang dikutip Trenasia.com dari Google DeepMind pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Meski begitu, karena teknologi ini masih dalam tahap pengujian beta, produk ini dirilis ke sejumlah pelanggan Vertex AI Google Cloud yang menggunakan Imagen, model AI text-to-image asli perusahaan.
Watermark tradisional tampaknya tidak cukup untuk mengidentifikasi gambar yang dihasilkan AI karena sering kali diterapkan seperti stempel pada gambar dan dapat dengan mudah diedit. Teknologi watermark baru ini ditambahkan sebagai lapisan tidak terlihat di atas gambar.
Watermark dari SynthID ini tidak dapat dihapus baik dicrop atau diedit, atau bahkan ketika filter baru ditambahkan. Meski watermark ini tidak akan mengganggu gambar, tapi tetap muncul di alat pendeteksi.
Cara terbaik untuk memahaminya adalah dengan menganggapnya seperti sebuah laminasi pada foto fisik. Teknologi ini tidak akan menghalangi pandangan Anda terhadap foto yang Anda lihat, tidak bisa memotong atau mengeditnya. Bisa dikatakan teknologi SynthID pada dasarnya adalah seperti laminasi versi digital.
Google DeepMind menyadari bahwa meski AI generatif bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas, hal tersebut dapat menghadirkan risiko baru seperti memungkinkan content creator untuk menyebarkan informasi palsu baik secara sengaja atau tidak sengaja.
Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan oleh AI untuk memberdayakan masyarakat dan mencegah terjadinya penyebaran informasi yang salah.(*)