Data Ekonomi Makin Buka Peluang Penahanan Suku Bunga AS, Rupiah Ditutup Menguat

Yunike Purnama - Kamis, 31 Agustus 2023 19:13
Data Ekonomi Makin Buka Peluang Penahanan Suku Bunga AS, Rupiah Ditutup MenguatData-data ekonomi terbaru semakin membuka peluang penahanan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) dan membantu rupiah untuk ditutup menguat pada perdagangan hari ini. (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia)

JAKARTA - Data-data ekonomi terbaru semakin membuka peluang penahanan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) dan membantu rupiah untuk ditutup menguat pada perdagangan hari ini Kamis, 31 Agustus 2023. 

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 31 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 15 poin di posisi Rp15.225 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 30 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 19 poin di level Rp15.240 per-dolar AS.

Sebelumnya, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra sudah memprediksi bahwa rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini karena data-data ekonomi AS yang terbaru.

Menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia di negeri Paman Sam pada Juli 2023 tercatat sebanyak 8,83 juta posisi, yang mana angkanya menyurut dari 9,17 juta yang tercatat pada bulan sebelumnya.

Menurunnya jumlah posisi tenaga kerja yang ditawarkan di negeri Paman Sam itu dapat menjadi faktor yang membuka kemungkinan bagi The Fed untuk menahan suku bunga acuannya pada bulan September.

Menurut data CME FedWatchTool, 88,5% pelaku pasar meyakini The Fed akan menahan suku bunga acuannya di level 5,25%-5,5% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) September nanti.

Sementara itu, 11,5% pelaku pasar memandang bahwa The Fed akan mengambil langkah pengetatan moneter pada pertemuan September nanti dan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%-5,75%.

Selain terkait dengan data tenaga kerja yang semakin membuka kemungkinan penahanan suku bunga, produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2023 yang meningkat 2,4% secara tahunan dan lebih kuat dari perkiraan pun dapat mendorong rupiah untuk menguat karena meredamnya kekhawatiran resesi di negara tersebut.

"Data orang yang dipekerjakan pada Agustus dan data PDB AS kuartal kedua menunjukkan penurunan dan memicu ekspektasi bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan mendatang," ujar Ariston kepada TrenAsia jaringan Kabarsiger, Kamis, 31 Agustus 2023.(*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS