Erick tohir
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir tak ingin Garuda Indonesia kembali alami kerugian gara-gara dapat penugasan menyokong transportasi penerbangan haji. Pasalnya, maskapai pelat merah itu baru saja melakukan restrukturisasi penyehatan bisnis.
Menurut Erick Thohir, perusahaan-perusahaan BUMN sangat terbuka untuk memberi pelayanan masyarakat, tapi dalam konteks business to business (B2B) yang turut mempertimbangkan kesehatan keuangan perusahaan.
"Selama BUMN bisa membantu, kita terbuka. Tapi konteksnya B2B, jangan sampai disalahkan kalau ada apa-apa lagi. Jangan sampai Garuda Indonesia yang baru direstrukturisasi ada penugasan lagi. Sakit lagi. Kita harus proteksi itu," kata Erick Thohir seusai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI dikutip Selasa, 14 Februari 2023.
Erick menilai, salah satu cara melakukan efisiensi bisnis penerbangan haji dengan memangkas ongkos bensin pesawat, alias avtur yang diberi kompensasi oleh pemerintah.
"Ambil contoh, tambahkan dari porsi SKK migas, itu kan ada pajaknya. Kalau misalnya itu dibantu buat yang naik haji harga avturnya," imbuh Erick.
Contoh lainnya, ia juga menyoroti dugaan harga gelang haji yang dilebih-lebihkan. Erick menangkap peluang bagi BUMN di sektor perbankan untuk bantu suplai gelang haji tersebut, khususnya Bank Syariah Indonesia (BSI).
"Contoh kemarin ada isu mengenai gelang, mustinya Rp 1 miliar jadi Rp 5 miliar. Itu kalau bisa bantu kenapa tidak? Tapi kan ada B2B. Misalnya kalau BSI suplai gelang, tapi jadi nasabah BSI. Kan boleh, kita menolong," ungkapnya.
Kendati begitu, Erick menyatakan semua skenario itu masih sekadar usulan. Intinya, BUMN dikatakan siap membantu untuk menyokong layanan ibadah haji.
"Tapi ini kembali baru pemikiran. Jangan sampai nanti para jamaah haji kita nanti yang mayoritas sudah mungkin ke sana, tapi dapat beban," pungkas Erick Thohir.(*)