AI
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BARU-baru ini pemilik X atau Twitter, Elon Musk dikabarkan meluncurkan Grok, sebuah chatbot kecerdasan buatan atau chatbot AI yang terinspirasi dari The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy.
CEO Tesla tersebut minggu lalu padahal baru saja memperingatkan bahwa AI adalah salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia. Tidak hanya itu, Elon Musk juga sempat mengatakan bahwa chatbot AI-nya yang menjadi kompetitor dari ChatGPT akan tersedia bagi pelanggan premium di platform X setelah dilaksanakan serangkaian pengujian.
Elon Musk turut mengungkapkan bahwa Grok akan memiliki akses ke postingan pengguna di X atau Twitter, dan memiliki kecenderungan untuk memberikan feedback atau tanggapan yang sarkastik.
Hal itu diberi contoh oleh Elon Musk, di mana Elon Musk bermain-main dengan chatbot AI tersebut, dan ia mencoba meminta panduan step by step untuk membuat kokain. Akan tetapi, chatbot AI yaitu Grok tersebut justru membalasnya dengan nada humor, seperti mendapatkan gelar sarjana kimia dan mendirikan laboratorium rahasia di lokasi terpencil. Chatbot AI tersebut juga menambahkan keterangan di akhir bahwa jawabannya murni hanya bercanda dan memohon agar pengguna tidak mencoba membuat kokain karena ilegal dan berbahaya.
Elon Musk mengatakan bahwa Grok hingga kini masih dalam tahap pengujian awal dan masih belum dapat diakses oleh masyarakat umum. Meski begitu, Grok AI rencananya akan dirilis ke pelanggan X Premium +, paket langganan yang teratas.
Istilah ‘Grok’ yang dijadikan sebagai nama chatbot AI oleh Elon Musk ini adalah kata kerja yang diciptakan oleh seorang penulis fiksi ilmiah Amerika, Robert A Heinlein. Menurut kamus Collins, arti Grok adalah memahami secara menyeluruh dan intuitif.
Chatbot AI Grok dibangun oleh perusahaan AI baru milik Elon Musk yaitu xAI. Staf di xAI menjelaskan bahwa chatbot AI terinspirasi dari The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy, sebuah komedi fiksi ilmiah yang ditulis oleh penulis asal Inggris, Douglas Adams.
“Grok adalah AI yang meniru The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy, sehingga dimaksudkan untuk menjawab hampir semua hal dan yang jauh lebih sulit, bahkan menyarankan pertanyaan apa yang harus diajukan! Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat memberontak, jadi tolong jangan gunakan Grok jika Anda benci humor,” kata staf xAI, seperti yang dikutip Trenasia dari The Guardian pada Senin, 6 November 2023.
Tim xAI juga menyebutkan bahwa Grok didukung oleh sebuah large language model, teknologi dasar di balik chatbot AI yang disebut Grok 1. Postingan blog xAI bahkan menyebut bahwa Grok-1 sendiri telah melampaui kemampuan dari ChatGPT 3.5, model ChatGPT versi gratis yang sering digunakan sebagai tolok ukur penyelesaian soal matematika sekolah menengah. Akan tetapi, xAI mengatakan bahwa mereka memang tertinggal dibandingkan dengan model ChatGPT yang paling canggih, GPT-4.
Tim xAI menyebutkan bahwa Grok masih tersedia untuk sejumlah pengguna terbatas di Amerika Serikat dalam bentuk prototipe. Mereka juga akan menambahkan kemampuan dan fitur baru dalam beberapa bulan yang akan datang.
Perlu diketahui, bahwa sebelum mendirikan xAI, Elon Musk sendiri juga merupakan pendiri OpenAI, perusahaan pencipta ChatGPT. Akan tetapi, Elon Musk akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan tersebut pada tahun 2018 dengan mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan beberapa hal yang ingin dilakukan oleh tim OpenAI.(*)