baja
Penulis:Chairil Anwar
Editor:Chairil Anwar
JAKARTA — Pembangunan jalan tol menjadi salah satu infrastruktur yang penting untuk melancarkan konektivitas dari satu tempat ke tempat lain dengan memangkas waktu.
Saat ini di bawah pemerintahan rra Presiden Joko Widodo, beberapa ruas jalan tol menjadi bagian dari Proyek Strategi Nasional (PSN). Sudah banyak juga jalan tol yang diresmikan dan digunakan untuk umum. Meski demikian, pembangunan terus berlangsung hingga 2024 untuk menyelesaikan pekerjaan tempat waktu.
Di antara jalan tol yang sudah sudah atau akan dibangun, TrenAsia.com sudah rangkum lima jalan tol di Indonesia dengan biaya konstruksi paling mahal, dua di antaranya berada di Sumatra.
Jalan Tol Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap (Getaci) pembangunannya baru dimulai pada 2022. Tol yang menghubungkan Bandung dari Gedebage hingga Cilacap ini akan memangkas waktu perjalan lebih cepat
Diketahui, biaya pembangunan jalan tol dengan panjang 206,65 kilometer (km) sebesar Rp56 triliun. Adapun perusahaan yang mengelola jalan tol ini ialah PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).
Pembangunan Jalan Tol Binjai—Langsa yang merupakan ruas dari Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) ini menelan biaya konstruksi sebesar Rp23,3 triliun.
Pembangunan jalan Binjai—Langsa sepanjang 130,9 km ini dilaksanakan oleh perusahaan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) Tbk (PTHK) yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2024.
Jalan Tol Bali—Mandara merupakan jalan tol di atas laut milik Indonesia dengan panjang mencapai 12,7 km. Tol ini menghubungkan Kota Denpasar/Pelabuhan Benoa, Bandara Internasional Ngurah Rai, dan Nusa Dua di Pulau Bali. Adapun pembangunan jalan tol di atas laut ini menelan biaya sebesar Rp14,1 triliun.
Pengerjaan pembangunan jalan Tol Pekanbaru—Dumai menghabiskan dana sebanyak Rp12,18 triliun. Panjang jalan tol ini mencapai 131,5 km yang sudah diresmikan pada 2020.
Jalan tol ini dibangun sejak 2017 dengan memiliki enam seksi terdiri dari Seksi 1 Pekanbaru—Minas 9,5 km, Seksi 2 Minas—Kandis Selatan 24,1 km, Seksi 3 Kandis Selatan—Kandis Utara 16,9 km, Seksi 4 Kandis Utara—Duri Selatan 26,2 km, Seksi 5 Duri Selatan—Duri Utara 29,45km, dan Seksi 6 Duri Utara—Dumai 25,05 km.
Biaya yang diperlukan untuk membangun Jalan Tol Cibitung—Cilincing sebesar Rp10,80 triliun. Angka tersebut membengkak dari sebelumnya Rp4,20 triliun. Jalan tol dengan panjang 34,80 km ini ditargetkan rampung pada 2022 agar bisa dioperasikan untuk umum. (CA)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Liza Zahara pada 16 Mar 2022