Dana Korporasi di Perbankan Tembus Rp 3.377 Triliun per Mei 2023

2023-06-28T10:39:50.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Bank Indonesia (BI) melaporkan industri perbankan di tanah air berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 7.765,7 triliun pada Mei 2023.
Bank Indonesia (BI) melaporkan industri perbankan di tanah air berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 7.765,7 triliun pada Mei 2023.

JAKARTA - Simpanan nasabah perbankan terus melonjak. Bank Indonesia (BI) melaporkan industri perbankan di tanah air berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 7.765,7 triliun pada Mei 2023. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, nilai tersebut tumbuh 6,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara bulan sebelumnya tumbuh 7,0% yoy atau sebesar Rp 7,748 triliun.

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK korporasi sebesar 11,3% yoy menjadi Rp 3.377 triliun dan DPK perorangan yang tumbuh sebesar 3,5%, yoy menjadi Rp 3.982 triliun," kata Erwin dalam keterangan resminya, dikutip Rabu, 28 Juni 2023.

Dengan begitu, simpanan nasabah korporasi tumbuh lebih besar dibandingkan kinerja nasabah perorangan. Hal ini menunjukkan nasabah korporasi lebih memilih memarkirkan dananya di bank. 

Sementara itu, giro tercatat tumbuh 10,0% yoy menjadi Rp 2.241 trilun, setelah bulan sebelumnya tumbuh 14,8% yoy atau sebesar Rp 2.264 triliun. Sedangkan tabungan tumbuh sebesar 2,9% yoy menjadi Rp 2.592 triliun, setelah tumbuh 2,6% yoy pada April 2023. 

"Simpanan berjangka tumbuh 8,2% yoy Rp 2.931 triliun, setelah tumbuh sebesar 5,5% atau sebesar Rp 2.876 triliun yoy pada bulan sebelumnya," kata Erwin.

Pada Mei 2023, penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp 6.561,2 triliun. Nilai tersebut tumbuh 9,4% yoy setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,1% yoy. 

Erwin mengatakan, perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit kepada debitur perorangan sebesar 9,7% yoy menjadi Rp 3.158 triliun dan debitur korporasi tumbuh 9,0% yoy menjadi Rp 3,348 triliun.  

"Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Mei 2023 disebabkan oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi," pungkas Erwin.(*)