Cegah Kenaikan Harga, Penyaluran Bantuan Beras Dikebut

2023-08-29T05:52:43.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Stok cadangan beras Perum Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton dan akan kembali mendapat tambahan hingga 400 ribu ton
Stok cadangan beras Perum Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton dan akan kembali mendapat tambahan hingga 400 ribu ton

JAKARTA - Stok cadangan beras Perum Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton dan akan kembali mendapat tambahan hingga 400 ribu ton. Dari stok tersebut, sebagian akan digunakan sebagai penyaluran program bantuan pangan berupa beras 10 kilogram (kg) tahap dua sebanyak 640.000 ton.

Beras akan disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sejumlah 21,353 juta keluarga pada Oktober-Desember 2023. “Cadangan kita ada 1,6 juta ton. Masuk lagi 400.000 ton. Kita selalu top up stok Bulog, kita naikkan stok levelnya,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, Senin 28 Agustus 2023.

Berkaitan dengan stok beras tersebut, Bapanas mengajukan percepatan penyaluran program bantuan pangan berupa beras 10 kg tahap dua kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa segera disalurkan pada Bulan September mendatang dari awalnya direncanakan bulan Oktober-Desember.

Antisipasi Harga Naik

Percepatan penyaluran bantuan tersebut sebagai langkah untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran serta mengamankan pasokan beras bagi keluarga penerima manfaat.

“Kita minta ke Pak Presiden supaya dimajukan ke bulan September,” ujar Arief. Diketahui saat ini harga beras sedang mengalami tren kenaikan sejalan dengan akan menurunnya jumlah produksi.

Dalam upaya mengatasi kenaikan harga beras, masyarakat bawah akan dibuat beras kemasan 1 kg sebagai bentuk pengaman meskipun nanti pada bulan Oktober, November, Desember itu akan disiapkan penyaluran bantuan beras 10 kg.

Arief mengungkapkan jika dibutuhkan maka bantuan akan dipercepat mengingat saat ini stok beras sudah siap dan mencukupi sehingga kenaikan harga dapat diredam. Sebelumnya, pemerintah melalui Bulog berhasil menyelesaikan 100% penyaluran program bantuan pangan berupa beras 10 kg tahap satu dalam waktu tiga bulan.

Penyaluran bantuan periode I bulan Maret-Juli 2023 tersebut diklaim menekan kenaikan harga di pasar umum hingga 0,4%. Hal ini berdampak pada terkendalinya inflasi beras dan inflasi nasional.

Melihat keberhasilan tersebut program bantuan akan kembali dilanjutkan pada periode dua guna menekan inflasi yang mungkin terjadi ketika mendekati tahun baru dan Hari Raya Natal di akhir tahun.

Keberadaan program bantuan beras tersebut membawa manfaat sebab warga dapat melakukan saving keuangan. Uang yang awalnya dibelanjakan untuk beras dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti uang sekolah, berobat, dan hal bermanfaat lain.

Selain itu, petani yang memproduksi beras juga turut merasakan sebab bantuan beras dapat menciptakan hilirasi produksi beras dalam negeri sehingga meningkatkan produksi petani. (*)