Borong Jutaan Saham Bank Danamon, Berikut Kekayaan dan Bisnis Hermanto Tanoko

2023-07-15T06:17:29.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Konglomerat asal Surabaya, Hermanto Tanoko, kembali memborong jutaan lembar saham emiten.
Konglomerat asal Surabaya, Hermanto Tanoko, kembali memborong jutaan lembar saham emiten.

JAKARTA - Konglomerat asal Surabaya, Hermanto Tanoko, kembali memborong jutaan lembar saham emiten. Kali ini, Hermanto membeli 7,03 juta lembar saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Sebagai investor retail atau individu, Hermanto rajin membeli saham emiten. Sebelumnya, pada Oktober 2022, ia membeli saham perusahaan keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) sekaligus menjadi pengendali baru perusahaan.  

Berdasarkan laporan Top 20 Pemegang Saham Bank Danamon, Hermanto menjadi salah satu pemilik mayoritas saham BDMN.

Hingga Juni 2023, bos perusahaan cat PT Avia Avian Tbk (AVIA) ini menggenggam 7.035.700 lembar saham BDMN.

Porsi kepemilikan saham Hermanto di BDMN kini mencapai 0,08%. Ia pun berada di posisi ke-14 dalam daftar pemegang saham BDMN terbesar.

Orang Terkaya ke-10 Indonesia

Hermanto Tanoko merupakan penerus ayahnya, Soetikno Taonoko, sebagai pemegang bisnis produsen cat Avian. Perusahaan ini didirikan sang ayah pada 1978.

Di bawah kendali Hermanto, bisnis perusahaan keluarga tersebut telah berkembang menjadi fast moving consumer good (FMGC), ritel, hingga propoerti.

Dengan gurita bisnisnya tersebut, Hermanto Tanoko bersama sang kakak Wijono Tanoko tercatat sebagai orang terkaya ke-10 di Indonesia versi Forbes. Per akhir 2022, crazy rich Surabaya ini memiliki harta kekayaan sebesar US$3,7 miliar atau setara Rp55,5 triliun (kurs Rp15.000).

Kekayaan dua bersaudara ini melesat dari 2021 sebesar US$3,3 miliar dan tahun 2020 senilai US$700 juta saja.

Gurita Bisnis Hermanto Tanoko

Berbeda dari jajaran orang super kaya di Indonesia yanng sudah akrab di masyarakat, nama Hermanto Tanoko baru terdengar tahun lalu usai membawa beberapa perusahaannya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Group Tancorp

Avian Paint yang dimulai sejak 43 tahun lalu menjadi cikal bakal berdirinya Tancorp Group. Dalam perjalannya, Tancorp yang diresmikan dengan nama Tancorp Abadi Nusantara ini menjadi induk dari perusahaan-perusahaan Tanoko lainnya.

Melansir situ resmi, Tancorp memiliki 8 perusahaan subholding yang bergerak di berbagai bidang industri. Mulai dari, industri, distribusi, properti, perhotelan, makanan & minuman, kesehatan & kecantikan, bisnis jaringan, serta kafe & restoran.

Tancorp juga mempunyai lebih dari 100 brand aktif yang dikelola oleh 41 business unit (BU) dengan jumlah karyawan yang mencapai lebih dari 24.000 tenaga kerja.

1. PEVE

PT Penta Valent Tbk (PEVE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Januari 2023.

Emiten yang bergerak di sektor healthcare ini menawarkan 353,12 juta lembar saham dengan harga Rp149 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp52,61 miliar untuk memperkuat modal kerja.

2. AVIA

PT Avia Avian Tbk (AVIA)  tercatat sukses menjadi perusahaan besar hingga melantai di bursa dengan meraup dana Rp5,67 triliun.

Bisnis Avian lahir dari sebuah toko cat di Malang yang dikelola oleh sang ayah, Soetikno Tanoko. Toko tersebut merupakan cikal bakal dari PT Avia Avian Tbk yang kini telah berusia 42 tahun.

3. DEPO

Sebelum AVIA, perusahaan lain milik Hermanto, sudah duluan IPO yakni Caturkarda Depo (DEPO) dengan dana perolehan Rp493,57 miliar.

DEPO yang terkenal dengan nama pasar Depo Bangunan merupakan pioneer yang memperkenalkan cara berbelanja bahan bangunan dengan konsep One-Stop Shopping di Indonesia.

Depo Bangunan didirikan pada 5 Oktober 1996, dan membuka gerai pertamanya pada tahun yang sama di Kalimalang, Jakarta Timur.

4. CLEO

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merupakan produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang memiliki entitas bisnis Tanobel. Perusahaan inilah yang mengantongi merek dagang CLEO dan Super 02.

Kini Tanobel memiliki 30 pabrik, yang mayoritas berada di Pulau Jawa. Perusahaan juga sedang mencoba ekspensi ke luar Jawa dengan membangun 3 pabrik baru. Ketiganya berlokasi di Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang.

5. RISE

Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) atau Tanrise Property didirikan pada 23 Mei 2003 dan memulai kegiatan usaha komersialnya tahun 2008.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham RISE hingga Februarti 2023  yaitu PT Tancorp Global Sentosa (dahulu PT Global Sukses Makmur Sentosa) dengan persentase kepemilikan sebesar 80,30%.

Pihak pengendali dan pemilik manfaat sebenarnya (ultimate beneficial owner) Jaya Sukses Makmur Sentosa adalah Hermanto Tanoko.(*)