Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melaksanakan survei stok beras dan jagung pada akhir tahun 2023. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang valid dan terkini mengenai stok akhir beras dan jagung di tingkat nasional.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya survei ini untuk memastikan ketersediaan pangan di seluruh wilayah. Hasil survei tersebut akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan pangan, terutama terkait kedua komoditas tersebut di tahun 2024.
"Survey ini dirancang untuk menghasilkan estimasi stok yang valid dan akurat pada level nasional, yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi stok beras dan jagung agar dapat digunakan oleh Pemerintah untuk merumuskan kebijakan strategis yang tepat untuk kedua komoditas tersebut," ungkap Arief dilansir siaran pers Bapanas, Jumat, 1 Desember 2023.
Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan data yang lebih akurat dan mendalam, Sehingga memungkinkan penyusunan kebijakan yang tepat dan terukur untuk masa depan. Adanya kolaborasi antara dua lembaga ini juga menjadi landasan penting dalam merumuskan langkah-langkah strategis mempertimbangkan kondisi yang lebih akurat di lapangan.
Dengan demikian, kebijakan terkait stok beras dan jagung diharapkan dapat lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan nyata di tingkat nasional. Hal ini sesuai dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat Indonesia di masa yang akan datang.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan komitmen BPS untuk menyediakan data statistik yang kontributif dalam perumusan kebijakan yang lebih tajam di masa mendatang. Survei yang dilakukan oleh NFA mencakup berbagai unit sampel, seperti rumah tangga produsen dan konsumen, penggilingan padi, perdagangan, industri pengguna bahan baku beras, hotel, restoran, dan Perum BULOG untuk survei padi/beras.
Sedangkan untuk survei jagung, unit sampel mencakup rumah tangga produsen, konsumen/peternak, pemipilan jagung, industri besar menengah, perdagangan, dan Perum BULOG. Survei ini mencakup informasi stok sentra beras dan jagung pipilan kering.
Kolaborasi antara NFA dan BPS dipandang sebagai langkah penting dalam memperkuat tata kelola pangan nasional berdasarkan data yang akurat. Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penghitungan yang tepat terkait ketersediaan pangan pokok seperti beras dan jagung, yang sesuai dengan kondisi lapangan.(*)