SR Inisiasi Lampung Sehat Evaluasi Pembayaran Enabler Pasien TB RO Tahun 2024

Yunike Purnama - Jumat, 15 November 2024 22:41
SR Inisiasi Lampung Sehat Evaluasi Pembayaran Enabler Pasien TB RO Tahun 2024SR ILS menggelar Pertemuan Evaluasi Pembayaran Enabler Tahun 2024 (sumber: Yunike Purnama/Kabarsiger)

BANDARLAMPUNG - SR Inisiatif Lampung Sehat (ILS) menggelar Pertemuan Evaluasi Pembayaran Enabler Inisiatif Lampung Sehat Tahun 2024 bertempat di Hotel Golden Tulip pada Jumat, 15 November 2024.

Kegiatan dibuka langsung oleh Direktur Inisiatif Lampung Sehat Sudiyanto dan dihadiri oleh tim Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, tim Dinas kesehatan Kota Bandar Lampung, Perwakilan Puskesmas Inisiasi, Perwakilan RS Abdul Moeloek dan RS A.Dadi Tjokrodipo, PMEL SSR Bandar Lampung, Perwakilan Organisasi Penyintas TB (OPT) Sobat Sehat, Manajer Kasus dan Pasien Supporter TB RO.

Selanjutnya dalam agenda Pertemuan Evaluasi Pembayaran Enabler oleh ILS menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang diwakilkan oleh Kepala Seksi Pencegahan Penularan Penyakit Menular P2M Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Yenni Hasrita Ekasari dan PMEL Staf TB RO Ardiansyah.

Direktur Inisiatif Lampung Sehat Sudiyanto. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger

Direktur Inisiatif Lampung Sehat Sudiyanto mengatakan, adanya kegiatan hari ini bertujuan untuk evaluasi realisasi pembayaran enabler yang dilakukan oleh komunitas dalam hal ini adalah Inisiatif Lampung Sehat dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Enabler merupakan bantuan uang tunai yang diberikan untuk Pasien TB RO. Dari wilayah intervensi ILS terdiri dari 9 Kabupaten/Kota sudah menyalurkan enabler ke pasien TB RO sejak tahun 2023.

"Inisiatif Lampung Sehat sebagai satu-satunya komunitas di Lampung yang menyalurkan enabler kepada pasien TB RO dan adanya bantuan enabler ini juga merupakan upaya pencegahan pasien putus berobat atau LTFU dan pemenuhan hak pasien yang sedang mengalami pengobatan,"ujar Sudiyanto saat membuka acara.

Kepala Seksi Pencegahan Penularan Penyakit Menular P2M Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Yenni Hasrita Ekasari. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger

Dalam pemaparan pertama Kepala Seksi Pencegahan Penularan Penyakit Menular P2M Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Yenni Hasrita Ekasari memaparkan terkait Situasi, Kebijakan Program TBC RO dan Perkembangan Pembayaran Enabler di Provinsi Lampung.

Mulai dari update situasi program TBC di Indonesia dan Lampung, Kebijakan Pendukung Program TBC, Perkembangan Pembayaran Enabler serta paparan terkait tantangan dan kendala, strategi yang harus ditindak lanjuti.

Berdasarkan metabase Kemenkes per 17 September 2024 capaian eliminasi TBC di Lampung masih 42 persen dari target 60 persen pada Agustus 2024. Kemudian setelah dipetakan per Kabupaten/Kota per Oktober 2024 capaian notifikasi tertinggi pada wilayah Metro 104 persen, Prisewu 74 persen dan Bandar Lampung 65 persen.

"Situasi TBC RO di Lampung jumlah pasien hingga Oktober ada 130 pasien yang terdiri dari paduan jangka pendek oral, paduan jangka panjang oral, BPaL, BPaLM dan monoresisten INH,"papar dr Yenni.

Selanjutnya capaian keberhasilan pengobatan TBC RO di Lampung sudah mencapai 67 persen dari target 80 persen. Kemudian per Kab/Kota Bandar Lampung sudah mencapai 75 persen, Lampung Tengah 50 persen,  Pringsewu 43 persen.

Selanjutnya dr Yenni memaparkan, untuk pemberian enabler pasien TB RO Tahun 2024, pembagian wilayah SR Dinkes Provinsi Lampung antara lain 6 Kab/Kota yakni Lampung Barat, Mesuji, Pesisir Barat, Tulang Bawang, Way kanan dan Kota Metro.

Sedangkan pembagian wilayah ILS ada 9 kab/kota yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Tulang Bawang Barat dan Kota Bandar Lampung.

"Presentase serapan pembiayaan enabler dari bugdet yang tersedia di Provinsi Lampung mencapai 142 persen," paparnya.

Kemudian pemateri kedua PJTB RO Inisiatif Lampung Sehat Ardiansyah memaparkan terkait Progres Pembayaran Enabler dan Pendampingan Pasien TB RO oleh Komunitas.

Ardi memaparkan kondisi wilayah kerja TB RO di Lampung bekerjasama dengan 11 RS PMDT Wilayah Intervensi TB RO dari 9 kabupaten/kota dengan 8 Manajer Kasus dan 22 Pasien Supporter aktif.

Pendampingan Pasien TB RO Tahun 2024 mulai bulan Januari ada 120 pasien, Februari 125 pasien, Maret 126 pasien, April 140 pasien,  Mei 143 pasien, Juni 146 pasien, Juli 150 pasien, Agustus 143 pasien dan September 148 pasien.

Selanjutnya upgrade penyaluran enabler tahun 2024, Januari 110 pasien, Februari 115 pasien, Maret 115 pasien, April 125 pasien, Mei 129 pasien, Juni 132 pasien.

Kendala dan Tantangan Pendampingan Pasien

PMEL Staf TB RO Ardiansyah. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger

Ardi juga memaparkan terkait kendala dan tantangan pendampingan antara lain, pasien menolak adanya pendampingan dan masih percaya ada alternatif dengan pengobatan herbal. Kemudian pasien mangkir karena ESO yang berat dan kesulitan dalam komunikasi dengan kondisi mental pasien tertutup dan putus asa.

Kemudian solusi yang dilakukan dari pihak komunitas diantaranya koordinasi dengan PJTB, PKM, domisili serta tokoh desa setempat untuk beri dukungan dan edukasi.

Perkuat komunikasi berkoordinasi dengan PJ TB RS PMDT dan PKM Domisili pasien untuk edukasi pasien supaya mau kembali berobat. Selanjutnya koordinasi dengan PKM domisili pasien dan pihak keluarga untuk mendapat dukungan dan motivasi berbobat bagi pasien. (*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS