Transformasi Digital
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Bank Indonesia tengah melakukan transformasi ke digital karena arus perkembangan digitalisasi sistem keuangan makin cepat.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan sudah melakukan lima inisiatif untuk merespons perkembangan tersebut.
Pertama, lewat sistem pembayaran dengan melakukan standarisasi Application Programming Interface. Proses ini akan mempercepat kolaborasi antara bank dengan bank dan bank dengan non-bank.
Kedua, BI mempercepat digitalisasi pembayaran retail. Inisiatif satu ini dilakukan dengan mengaplikasikan Quick Response Code Indonesian Standard pada setiap transaksi pedagang dan pembeli.
"Data tersebut bisa menjadi input analisis keuangan," ujar Erwin dalam Webinar, Rabu (25/8/2021).
Ketiga, BI akan melakukan penguatan pada infrastruktur pasar. Saat ini, belum semua transaksi di Indonesia memanfaatkan pembayaran digital karena infrastruktur yang belum memadai.
Keempat, pemanfaatan data untuk kepentingan publik akan terus didorong. Dengan data yang optimal, dampak transformasi digital akan bisa dirasakan oleh banyak pihak.
"Inisiatif kelima dan terakhir adalah reformasi atau penyederhanaan kebijakan. BI baru saja mengeluarkan revisi peraturan-peraturan sistem pembayaran pada tahun lalu. Penyederhanaan ini akan semakin mempercepat proses digitalisasi sistem keuangan kita," kata Erwin.
BI juga melakukan komunikasi dengan Badan Supervisi Bank Indonesia terkait dengan kebijakan arah transformasi digital.
Sinergi antara BI dan BSBI akan menciptakan kemajuan dalam sistem pembayaran dan transaksi nasional serta digitalisasi bank sentral.(*)