Arab Saudi Lepas Soal Ketergantungan Minyak, Sektor Pariwisata Meningkat

2023-08-16T14:39:41.000Z

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Ilustrasi tiket pesawat
Ilustrasi tiket pesawat

ARAB SAUDI - Arab Saudi sebagai salah satu produsen minyak dunia disebut berhasil mendiversifikasi sektor pemasukannya sehingga tidak lagi bergantung pada sektor minyak. Melansir Arab News, Arab Saudi kini telah beralih dari ketergantungan pada minyak dengan meningkatkan fokus pada sektor perjalanan dan pariwisata.

Hal tersebut dapat dilihat dari sektor penerbangan Arab Saudi sedang mengalami pertumbuhan pesat. Para analis menyebutkan peningkatan pertumbuhan ini tidak hanya karena investasi besar di maskapai penerbangan namun juga hasil dari proses transformasi sosial-ekonomi yang sedang berlangsung yang didasari pada Vision 2030 yang dicetuskan pada tahun 2016.

Melansir Saudi Embassy, Vision 2030 Arab Saudi sendiri adalah rencana untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada sektor minyak bumi, mendiversifikasi ekonomi Arab Saudi, serta mengembangkan sektor layanan umum seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi dan pariwisata. Vision 2030 memiliki pilar utama yang meliputi pariwisata, perdagangan non-minyak, logistik, dan transportasi.

Pada sektor pariwisata, salah satu strategi yang diambil untuk meningkatkan sektor ini adalah peluncuran layanan e-visa pada tahun 2019. Program tersebut memastikan pemberian akses yang mudah untuk para calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Arab Saudi.

Wakil Presiden Eksekutif Strategi dan Intelijen Bisnis di Otoritas Umum Penerbangan Sipil, Mohammed Alkhuraisi,menyebutkan pada tahun 2023 ini industri penerbangan Arab Saudi bergerak melampaui era sebelum COVID-19. Alkhuraisi menyebutkan, “capaian ini akan menjadi tonggak dan pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Alkhuraisi menyebutkan pertumbuhan lalu lintas udara Arab Saudi mengalami pertumbuhan signifikan pada semester pertama 2023 ini. “Ini mencerminkan transisi yang jelas dari periode pemulihan ke pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkat di sektor ini,” tambahnya.

Pesatnya perkembangan sektor penerbangan Arab Saudi juga mencerminkan ambisi negara tersebut untuk muncul sebagai destinasi wisata global dan menyaingi negara-negara Arab lainnya seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Oman, dan Kuwait.

Alkhuraisi menyebutkan kini Arab Saudi lebih terhubung daripada sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari jumlah total tujuan yang terhubung ke negara itu mencapai 127. Angka tersebut lebih dari 50 persen dari target 2030 yang ditetapkan dalam Strategi Penerbangan Saudi.

“Arab Saudi menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk penerbangan global melalui Strategi Penerbangan Saudi, yang akan melipatgandakan jumlah penumpang menjadi 330 juta, memperluas konektivitas ke lebih dari 250 tujuan, dan meningkatkan kapasitas angkutan udara hingga lebih dari 4,5 juta ton per tahun pada tahun 2030,” tutur Alkhuraisi

Salah satu destinasi unggulan Arab Saudi, Al Ula, disebut mengalami peningkatan kunjungan baik dari wisatawan asing maupun domestik. Royal Commission of Al Ula melaporkan, jumlah penerbangan meningkat 64 persen antara April dan Juni, sementara jumlah penumpang meningkat 74 persen.

Dengan berbagai peningkatan pada sektor pariwisata, bisa jadi sektor ini akan menjadi sektor pendapatan utama dari Arab Saudi. Arab Saudi memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata global di masa depan.(*)