Aplikasi Triller Pesaing TikTok

BANDARLAMPUNG - Aplikasi Triller akhir-akhir ini jadi sorotan, usai dikabarkan tampak sedang menuju IPO. Beberapa waktu lalu, Triller telah mengalami beberapa tahun yang sulit akibat menghadapi tuntutan hukum atas pembayaran yang terlewat dari Sony Music, Universal Music Group, dan rapper Timbaland dan Swizz Beats yang menciptakan seri Verzuz. 

Seperti yang dilansir Trenasia.com jaringan Kabarsiger.com dari TechCrunch pada Jumat, 4 Agustus 2023, Triller telah berkembang dan memiliki 550 juta pendaftar di seluruh penawarannya, yang mencakup banyak akuisisi seperti Fangage, Julius, Amplify.ai, FITE TV, Cliqz, dan lainnya.

• Ukur Tingkat Kebahagiaan Dengan Skala Cantril, Mau Coba?
• GoTo Perkuat Komitmen Perusahaan Terapkan ESG
• Berikut Deretan Lembaga Non Kementerian yang Dipimpin Militer
• Ada 10 Alasan Mengapa Orang Suka Pamer

Apa Itu Triller?

Triller adalah aplikasi yang cukup baru dan mendapatkan banyak perhatian. Tercatat hingga Jumat, 4 Agustus 2023 Triller meraih 10 juta unduhan dari Google Play Store.

Triller memiliki banyak kesamaan dengan TikTok, terutama di fitur pembuat video musik, Triller memungkinkan pengguna untuk membuat rekaman mereka sendiri lalu membagikannya kepada komunitas.

Video tersebut bisa diambil dalam bentuk long take atau digabung dari berbagai potongan video, tergantung pada apa yang Anda sukai. Triller juga menyediakan library berisi lagu yang tersedia di dalam aplikasi atau pengguna juga dapat mengimpor lagu dari library pengguna sendiri. Salah satu fitur utama dari Triller adalah memudahkan pengguna mengambil video lalu mengeditnya menjadi sebuah video musik.

Fitur lain dari aplikasi ini adalah vlogging, di mana sangat mirip dengan membuat video musik, pengguna dapat memfilmkan konten yang dibuat, mengambil beberapa foto jika Anda ingin, lalu Triller akan mengeditnya. Setelah itu, hasilnya langsung siap dibagikan. Bahkan, Triller juga memberikan lebih dari 100 filter untuk digunakan di video Anda.

Untuk soal keamanan, seperti kebanyakan platform media sosial lainnya, Triller memasukkan pedoman yang menunjukkan bahwa konten berbahaya dilarang diunggah di platform tersebut, terutama konten grafis, eksploitasi anak, intimidasi pelecehan, ujaran kebencian, dan sebagainya.

Konten yang melanggar akan dipantau dan bisa jadi akan dihapus atau dilaporkan ke penegak hukum jika diperlukan. Usia resmi untuk mengunduh dan mendaftar ke Triller adalah 13 tahun.

Meski ada pedoman keamanannya, hal ini tidak menjamin bahwa konten berbahaya tidak dapat diposting atau dilihat oleh anak muda. Triller menyatakan bahwa jika pengguna menemukan konten yang dianggap tidak pantas atau melanggar persyaratan layanan, harus segera melaporkannya dengan mengirim email ke tim legal di legal@triller.com.(*)