Akselerasi Kinerja, PTPN I Regional 7 Fokus Manajemen Tanaman Karet

2024-07-26T19:07:07.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Akselerasi Kinerja, PTPN I Regional 7 Fokus Manajemen Tanaman Karet
Akselerasi Kinerja, PTPN I Regional 7 Fokus Manajemen Tanaman Karet

BENGKULU – Menjadi bagian dari Subholding Supporting Co dengan dominasi komoditas karet, PTPN I Regional 7 fokus kepada manajemen tanaman. Strategi refocusing ini sudah berjalan dan menunjukkan akselerasi kinerja yang signifikan. Indikator paling normatifnya, sampai semester I/2024 PTPN I Regional 7 telah mencatatkan laba hampir Rp50 miliar.

“Pasca transformasi bisnis yang dilakukan pemegang saham (PTPN Holding, sekarang kami lebih fokus. Kebetulan di Regional 7 ini lebih dominan karet. Setelah dikaji mendalam, kami putuskan fokus ke manajemen tanaman. Sebab, bagi kami, tanaman adalah elemen utama," ungkap Regional Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun, Jumat (26/7/2024).

Ia mengatakan, setelah tanaman sebagai prioritas utama, prioritas kedua adalah pekerja, terutama di lini lapangan.

“Dengan manajemen tanaman yang baik, tentu dengan segala aspek agronomisnya, tanaman akan sehat dan akan menghasilkan getah yang berkualitas dan banyak. Nah, ini harus diiringi perhatian kita kepada pekerja, terutama penyadap, dan semua lini di lapangan. Dan Alhamdulillah, berkat Alloh SWT., Tuhan Yang Maha Esa, dengan dukungan penuh Holding dan Subholding di(PTPN I), kami mulai bangkit,” tambah Tuhu.

Senada dengan Tuhu, SEVP Operation PTPN I Regional 7 Wiyoso menyatakan bahwa arah dan prioritas kepada manajemen tanaman sudah tepat. Mengelola 11 Unit Kebun dan 9 Pabrik Pengolahan Karet, sejak beberapa bulan terakhir, Wiyoso mengaku terus blusukan ke semua kebun untuk memastikan perlakuan kepada tanaman berjalan sesuai dengan standar operating procedure .

Wiyoso yang sedang berada di Kebun Ketahun, Bengkulu Utara menyampaikan, kondisi saat ini memasuki musim gugur daun. Masa peralihan antara semester II ke semester III ini, kata dia, di semua Kebun mulai mengalami penurunan produksi. Namun demikian, seiring perbaikan manajemen tanaman yang lebih tertib, produksi dan produktivitas masih cukup baik.

“Selama empat hari saya bersama tim kecil di Bengkulu meninjau Kebun Padang Pelawi dan Ketahun. Di Padang Pelawi ada tujuh Afdeling dan semua saya kunjungi. Kami berdiskusi bersama para penyadap dan para mandor di Kantor Afdeling. Kesimpulan saya, masih ada potensi yang cukup besar untuk bisa menaikkan produksi,” kata Bang Yos, sapaan akrab Wiyoso.

Hal yang sama dilakukan di Kebun Ketahun. Secara tapis Wiyoso meninjau kondisi daun, batang, gawangan, gulma, teknis penyadapan, hingga potensi gangguan dari luar. Secara egaliter Wiyoso juga bertegur sapa dan menanyakan berbagai hal, dari sisi pribadi sampai tantangan pekerjaan kepada para penyadap. Mendapat masukan dari pekerja lini lapangan, Wiyoso juga langsung memberi arahan sekaligus meminta Manajer, Askep dan Asisten Afdeling untuk segera mengambil langkah konkret.

"Kami melihat masih ada potensi besar dari Unit Padang Pelawi dan Ketahun. Oleh sebab itu, kami perlu melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil tindakan yang tepat," ujar Wiyoso.

Seiring strategi manajemen untuk fokus ke Tanaman, Wiyoso juga wanti-wanti kepada semua Asisten Afdeling untuk fokus pada Afdelingnya masing-masing, mulai dari evaluasi kinerja, kelengkapan administrasi dan koordinasi.

Ia juga meminta setiap unsur pimpinan mulai dari mandor, asisten, dan manajer untuk memberikan rasa nyaman dan respek kepada pekerja lini lapangan. Mereka, kata dia, adalah ujung tombak penggalian produksi sehingga kemampuan teknis dan pelaporan dari Afdeling sangat menentukan kebijakan unit kerja dan manajemen.

Untuk itu, Wiyoso menekankan wajib bagi semua asisten afdeling untuk detail mengevaluasi kelengkapan semua data dan administrasi. Mulai dari peta afdeling, papan PDCA, peta rotasi kerja, dan buku administrasi lainya wajib ada di afdeling untuk dasar kontrol dan evaluasi bagi asisten.

“Di era digitaliasi saat ini, terkadang monitor hanya melalui smart phone yang perlu dipastikan kembali validitasnya. Jadi, harus tertib, lengkap, dan valid sejak dari Afdeling,” kata dia.

Opsi Produktif

Kinerja operasional yang menunjukkan eskalasi yang baik membutuhkan dukungan tata kelola usaha yang kuat dan tepat. Dalam konteks ini, SEVP Business Support PTPN I Regional 7 Bambang Agustian menyatakan, sebagai fasilitator, manajemen menempuh opsi produktif. Strategi manajemen yang telah menepatkan fokus kepada manajemen tanaman menjadi pijakan utama Kompartemen Business Support dalam mengambil keputusan.

“Dengan kondisi yang ada, kita maksimalkan seluruh elemen untuk bisa menjalankan operasionalnya secara optimal. Tanpa menafikkan elemen lainnya, tentu kita prioritaskan kepada elemen yang utama, yakni tanaman. Sebab, semua yang kita kelola ini sumbernya dari sana. Kalau nggak ada getah karena tanamannya nggak sehat, bisa berhenti semua ini,” kata Bambang yang sebelumnya menjabat Sekper PTPN III Holding ini.

Bambang menyatakan, dengan kondisi manajemen yang cukup stabil, pihaknya akan mendukung setiap proposal perbaikan, terutama untuk kebutuhan tata kelola agronomis tanaman. Dia juga menyebut, PTPN I Regional 7 mendapat dukungan penuh dari induk perusahaan (Subholding PTPN I) untuk melakukan penata kelola perusahaan kearah yang lebih baik, kata dia. (*)