Tips Google Agar Password Tidak Mudah Dibobol
Yunike Purnama - Minggu, 21 November 2021 13:03BANDARLAMPUNG - Google Indonesia memberikan tips bagi pengguna agar password tidak mudah dibobol, alias password yang kuat.
Cara ini berkenaan dengan temuan riset Google Indonesia yang menyatakan 89 persen orang Indonesia memiliki kombinasi password yang lemah.
Amanda Chan, Product Marketing Manager Google Indonesia mengatakan 4 dari 5 orang responden mengatakan baru akan mengubah password jika mendapati potensi terjadinya pelanggaran.
“Jadi ketika merasa terancam baru akan mencoba ubah password,” ujar Amanda.
Meski demikian sebanyak 67 persen responden kemungkinan akan menggunakan autentifikasi dua langkah untuk mengamankan password.
- Manfaatkan Reels Untuk Bisnis? Begini Caranya
- Tren Cashless Society dan Cara Atur Keuangan yang Bisa Dilakukan
- Daftar Pekerjaan Freelance Online yang Punya Gaji Tinggi
Berikut sejumlah tips dan cara agar password tak mudah dibobol:
Gunakan Password Checkup
Google memiliki fitur atau aplikasi Password Check Up yang bisa mendeteksi apakah kombinasi password yang digunakan di akun Google.
Lewat tools tersebut, sistem dapat mendeteksi apakah password itu sudah lemah, apakah sudah digunakan lebih dari sekali, atau password tersebut sudah terbobol dan sudah diganti.
“Dari google kita punya tools yang namanya password check up. Sekarang sudah 100 juta orang menggunakan tools ini,” ungkapnya.
Ia mengklaim penggunaan tools tersebut sudah berhasil meminimalisir kebobolan akun hingga 30 persen. Ia mengatakan tools tersebut bisa digunakan gratis, dan diklaim mudah untuk dipakai.
Kombinasi Password Aman
Penting juga untuk membuat kombinasi password yang lebih rumit dan variatif, sehingga lebih aman dari ancaman kejahatan digital.
“Kita pakai huruf besar huruf kecil gunakan simbol seperti tanda seru, nomor dan huruf berbeda untuk membuat sandi yang kuat,” tuturnya.
Selain itu pengguna dapat melakukan pengecekan keamanan dengan mengunjungi situs pengecekan milik Google dig.co/securitycheckup.
Ia mengatakan selain bisa mengecek pemeriksaan keamanan, pemeriksaan keamanan Google juga bisa memberitahu kita misalnya ada aplikasi apa yang punya akses ke data pengguna, atau juga bisa melihat aktivitas login.
Password Manager
Selain fitur password check up, Amanda mengatakan Google juga memiliki fitur password manager. Dengan fitur itu Google bisa bantu pengguna untuk mengingatkan semua password yang terkait dengan akun Google.
Fitur tersebut bisa digunakan dengan mengunjungi https://passwords.google.com/.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meluncurkan aplikasi pengelola password Satria. Namun, belum banyak ulasan dari aplikasi tersebut.
Hindari Password Sama
Google juga mengimbau pengguna untuk tidak menggunakan password yang sama untuk dua akun penting, misalnya akun email dan mobile banking.
Password yang sama memang memudahkan, namun tentu saja diikuti risiko.
Jika Anda punya masalah dalam mengingat kata sandi, gunakanlah alat pengelola password yang terpercaya.
Autentikasi
Sebelumnya Google mengembangkan metode agar autentikasi pengguna yang masuk (sign in) dari website pihak ketiga bisa lebih aman, mudah dan tak repot mengingat password.
Caranya, dengan mengintegrasikan proses sign in ke suatu situs dengan akun Google hanya dengan satu sentuhan tanpa mengharuskan pengguna mengingat password mereka.
Ketika akan login ke suatu situs tertentu, pengguna cukup memilih login dengan akun Google lalu notifikasi akan muncul agar pengguna bisa memilih dengan akun Google yang mana mereka akan login ke situs itu.
Beberapa situs memang menyediakan pilihan untuk login menggunakan akun lain seperti Google, Facebook, atau Apple.
Ketika pengguna akan login menggunakan akun Google di situs-situs pihak ketiga itu, Google akan memberikan pesan pop-up di ponsel untuk mengkonfirmasi apakah benar mereka ingin login menggunakan akun Google yang sudah mereka pilih.
Serangkaian API baru ini disebut Layanan Google Identity Services. Sementara fitur autentikasi pengguna disebut One Tap.
Sebab, pengguna hanya membutuhkan satu ketukan ketika login dengan situs yang terhubung dengan akun Google tanpa harus memasukkan password lagi, seperti yang dilakukan saat ini.
Dikutip Android Police, Google mengatakan cara login lewat API ini dapat diinstal hanya dengan HTML atau JavaScript. Cara ini juga disebut lebih aman bagi pengguna karena meminimalisir pembajakan username dan password dari pembajakan klik (click-jacking), pelacakan piksel, dan ancaman malware lainnya. (*)