BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Hotel Emersia, Jumat (12/11/2021). Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas pengelolaan BUMDes.

Bimtek yang dibuka Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto ini akan berlangsung selama 2 hari yakni 11-13 November 2021 dan diikuti sebanyak 115 peserta yang terbagi menjadi 13 kadis/kasi pada Dinas PMD Kabupaten, 51 direktur dan 51 bendahara BUMDes.

Menurut Fahrizal, desa adalah ujung tombak pembangunan. Semakin meningkatnya kualitas dan dipahaminya tata kelola BUMDes, maka semakin maju pula dan dapat berkontribusi untuk pembangunan.

• Galeri Nasional Indonesia-Taman Budaya Lampung Gelar Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia XX
• Siap Melantai di Bursa, Adhi Commuter Properti Optimistis Raih Dana Rp1,6 Triliun
• Festival Menang Bersama, Pertemukan Inisiator Gerakan Kepedulian di Indonesia

"Kalau semua BUMDes nya maju maka desnya juga akan maju, begitu dengan kecamatannya juga, kalau semua kecamatan maju, kabupatennya juga maju dan terus hingga memberikan kontribusi untuk kemajuan Provinsi Lampung," ujarnya, Jumat (12/11/2021).

Fahrizal menilai jika lokasi desanya strategis dan potensi wisatanya baik, maka BUMDes bisa masuk ke desa wisata dan bisa menawarkan produk-produk berupa makanan, kerajinan dan oleh-oleh.

Fahrizal mengatakan bahwa BUMDes merupakan pusat koleksi untuk mengumpulkan hasil-hasil kerajinan dan hasil-hasil bumi desa tersebut serta menjadi pusat distribusi untuk desa yang menyalurkan hasil-hasil tersebut ke pasar.

"Dan sebaliknya jika bahan tersebut sudah diolah di luar desa berupa pupuk, alat-alat dan mesin pertanian akan disalurkan kembali kepada masyarakat desa dan petani," lanjutnya.

Ia berpesan BUMDes harus bisa melihat pasar serta mengelola produk industri sehingga memiliki nilai lebih dan bisa masuk ke pasar yang lebih besar dan marketplace.

Sejauh ini sudah ada sebanyak 2.155 BUMDes dari 2.345 desa yang ada di Lampung dan 8 BUMDes Bersama.

Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong digitalisasi sampai ketingkat desa agar BUMDes dan masyarakat desa dapat tehubung dengan dunia sehingga dengan mudah mencapai pasar internasional.

Hal ini di dukung dengan penguatan sinyal di desa-desa yang sebelumnya memiliki sinyal yang lemah.

Fahrizal berharap kehadiran BUMDes dengan berbagai inovasinya dapat mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di desa serta menyumbang pendapatan bagi BUMD dan BUMDes secara jangka panjang.

"Kehadiran BUMDes dengan berbagai inovasinya diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di desa serta menyumbang pendapatan bagi BUMD dan BUMDes secara jangka panjang yang dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi penigkatan perekonomian dan kesejahteraan serta percepatan penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung Khususnya di desa-desa tertinggal. Hal ini sejalan dengan Progran Desa berjaya Provinsi Lampung," ujarnya. (*)