Tiga Segmen Kinerja GoTo Tumbuh di Kuartal I-2022, Ini Rinciannya
Yunike Purnama - Selasa, 31 Mei 2022 07:00JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan kinerja pertumbuhan tiga segmen pada kuartal I/2022. Ketiganya adalah bisnis jasa on-demand, e-commerce, dan financial technology (fintech).
Bisnis on-demand atau jasa pelayanan berdasarkan pesanan konsumen GOTO mencatatkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value sebesar Rp14,9 triliun. Realisasi itu tumbuh 44% year-on-year.
"GTV tahun 2021 mencapai Rp50,3 triliun, tumbuh 25% year-on-year, didukung oleh kinerja bisnis pesan antar makanan dan logistik yang kuat," kata manajemen GoTo dalam siaran resminya dikutip Selasa, 31 Mei 2022.
- Pemkot Bandar Lampung Tuntaskan Tunggakan Upah TKS Dinas Lingkungan Hidup
- Pemerintah akan Blacklist Peserta CPNS yang Mengundurkan Diri
- Investasi Sektor Properti Asia-Pasifik Tumbuh Positif
Adapun relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat menghasilkan pertumbuhan GTV layanan mobilitas sebesar 73% year-on-year pada kuartal pertama 2022. Kinerja tersebut membuat bisnis layanan mobilitas GoTo telah mencapai 70% dari tingkat pra pandemi.
Pendapatan bruto on-demand untuk Q1-2022 mencapai Rp3,1 triliun, atau tumbuh 58% year-on-year. Sementara pendapatan bruto tahun 2021 mencapai Rp10,3 triliun, meningkat 37% year-on-year.
"Pencapaian ini merupakan hasil sinergi erat dengan Tokopedia, peningkatan volume bisnis logistik business-to-business-to-consumer (B2B2C), komisi pedagang yang digabungkan dengan value added services, dan situasi makro ekonomi yang lebih baik," tutur perseroan.
Selanjutnya, dari segmen e-commerce yakni Tokopedia mencatatkan pertumbuhan konsisten, dengan peningkatan frekuensi transaksi per pengguna tumbuh 10% year-on-year pada Q1 2022.
Adapun pendapatan bruto e-commerce GOTO mencapai Rp1,9 triliun pada Q1-2022, atau tumbuh 53 year-on-year. Sedangkan pendapatan bruto tahun 2021 mencapai Rp6,3 triliun, meningkat 81% year-on-year.
"GTV mencapai Rp65,1 triliun, tumbuh 28% year on-year. Hal ini didorong oleh akuisisi pengguna baru, penawaran silang pengguna antar platform, serta pertumbuhan frekuensi pesanan pengguna," lanjut perseroan.
Sejalan, pertumbuhan pendapatan Tokopedia didorong oleh logistik dan digital goods, serta peningkatan optimalisasi mesin penarget iklan. Pendapatan iklan tumbuh sebesar 62% year-on-year pada Q1 2022.
"Hal ini seiring penggunaan data dan machine learning yang lebih baik di platform kami, untuk memberikan paparan iklan yang lebih personal, sekaligus meningkatkan relevansi mesin pencari dan konversi penjualan," jelas perseroan.
Manajemen GoTo memaparkan bahwa sepanjang tahun 2021 hingga kuartal I/2022, jumlah kunjungan Tokopedia tercatat sebesar masing-masing 141 juta dan 150 juta kunjungan.
- Pemerintah Tawarkan SBR011 Maksimal Pemesanan Hingga Rp2 Miliar
- Usai Lebaran Harga Telur Ayam di Bandar Lampung Merangkak Naik
- IHSG Melonjak 1,08 Persen ke Level 6.914
Dari segmen fintech, nilai transaksi bruto GoTo Financial pada Q1 2022 mencapai Rp77,5 triliun, atau tumbuh 91% year-on-year. GTV pada tahun 2021 mencapai Rp214,9 triliun, atau meningkat 80% year-on-year.
"Jumlah konsumen yang menggunakan GoPay untuk transaksi layanan mobilitas atau pesan antar makanan tumbuh dari 43% pada Q1 2021 menjadi 55% pada Q1 2022," ungkapnya.
Adapun pendapatan bruto segmen fintech pada Q1-2022 mencapai Rp358 miliar, tumbuh 47% year on-year, dan pendapatan bruto tahun 2021 mencapai Rp1,1 triliun, tumbuh 12% year-on-year. (*)