Terkuak Alasan GOTO Bongkar Pasang Karyawan

Yunike Purnama - Kamis, 24 November 2022 11:57
Terkuak Alasan GOTO Bongkar Pasang KaryawanPaparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (sumber: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) angkat suara terkait strategi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) pada ekosistem GOTO. Diketahui, baru-baru ini perseroan mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mencapai 1.300 karyawan, setelah sempat melakukan perekrutan dalam jumlah besar.

Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R A Koesoemohadiani menuturkan, perampingan karyawan tidak akan membawa dampak material yang merugikan terhadap kelangsungan usaha perseroan. Sebab, perseroan telah berhati-hati dalam melakukan kebijakan tersebut.

Menurut dia, langkah ini sekaligus kalibrasi ulang atas fungsi-fungsi kepegawaian dan melakukan penyesuaian atas fokus kegiatan usaha perseroan. Yakni dengan memprioritaskan pada produk-produk inti.

"Perampingan karyawan merupakan salah satu langkah strategis untuk memastikan agar perseroan dapat terus membawa dampak positif untuk jangka panjang bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang yang ada di dalam ekosistem GOTO melalui pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan," ujar Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis, 24 November 2022.

Di sisi lain, perseroan sempat melakukan perekrutan karyawan dalam jumlah besar pada tahun-tahun sebelumnya.

Koesoemohadiani menjelaskan, langkah itu semula dimaksudkan untuk akomodasi operasional perseroan yang tumbuh pesat. Di mana perseroan melakukan akuisisi terhadap sejumlah entitas untuk bergabung dalam ekosistem GoTo. Antara lain termasuk Midtrans, NADIPOS, SPORT, RUMA, Moka, Loket, Promogo, dan dimulainya kegiatan operasional di Vietnam.

Selain itu, perekrutan karyawan dilakukan menyusul adanya penggabungan dan konsolidasi antara grup Gojek dan grup Tokopedia untuk membentuk GoTo.

Bersamaan dengan itu, terjadi pertumbuhan permintaan pasar seiring perbaikan ekonomi setelah pandemi Covid-19, sehingga perseroan berinvestasi dalam bentuk inovasi produk guna mendorong pertumbuhan top line dan peluang monetisasi jangka panjang.

"Hal ini termasuk penciptaan produk-produk baru seperti produk pinjaman berbasis teknologi financial yang bertujuan untuk mendorong ekonomi digital serta memperkuat inkubasi keuangan,” imbuh Koesoemohadiani.

Ke depannya, perseroan mengantisipasi proses perekrutan akan lebih fokus pada upaya untuk mendukung pertumbuhan layanan dan bisnis utama perseroan untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas. Saat ini, perseroan meyakini bahwa inisiatif organisasi yang lebih efektif yang telah dilakukan sampai sekarang membuat perseroan siap untuk menghadapi kondisi ke depannya.

“Perseroan akan terus mengelola SDM dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian untuk memastikan pertumbuhan perseroan selaras dengan tujuan GOTO,” ujar Koesoemohadiani. (*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS