Terbitkan 205 Juta Lembar Saham, Solusi Sinergi (WIFI) Rencana Rights Issue
Yunike Purnama - Rabu, 02 November 2022 12:56JAKARTA - Emiten yang bergerak di bidang periklanan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) akan menggelar rights issue, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 205.029.000 saham biasa.
Dikutip dari keterbukaan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun saham-saham yang diterbitkan WIFI akan bernilai Rp100 atau sebanyak 10,00% dari modal yang telah disetor dan ditempatkan penuh oleh perseroan.
Perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada hari Rabu, 2 November 2022," seperti bunyi keterbukaan informasi dikutip dari TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com pada Rabu, 2 November 2022.
- Siap-Siap 8 November Mendatang Gerhana Bulan Total
- Lakukan Hal Ini agar Akun Kartu Prakerjamu Tidak Diblokir
- Perbedaan Hingga Manfaat Siaran TV Digital Dibandikan TV Analog
Lebih lanjut, dalam kondisi saat ini WIFI memerlukan tambahan modal kerja antara lain untuk biaya sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Saat ini perseroan membutuhkan pendanaan dalam jangka pendek untuk membiayai modal kerja perseroan.
WIFI menilai saat ini bahwa pelaksanaan rights issue merupakan pilihan yang terbaik untuk alternatif pendanaan yang dapat diperoleh dalam jangka waktu yang efisien.
- WtE Bakung Terpilih Menjadi Salah Satu Proyek yang Ditawarkan Pada IIFD 2022
- Bangkitkan UMKM Lokal Melalui Dana Bergulir, Asuransi Astra Lanjutkan Estafet Peduli Bumi di Semarang
- Beasiswa Pendidikan Creativa Dibuka, Ayo Segara Daftar!
Adapun dalam laporan keuangan per 30 Juni 2022, WIFI mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha dari sebelumnya Rp200,27 miliar menjadi Rp205,55 miliar atau tumbuh 2,63%.
Kenaikan tersebut tak dibarengi dengan laba usaha yang turun dari Rp21,77 miliar menjadi Rp14,48 miliar serta laba tahun berjalan menjadi Rp16,26 miliar dari semula Rp18,03 miliar.
Sebaliknya pada sisi aset mengalami kenaikan dari semula Rp896 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp1,16 triliun pada 30 Juni 2022. Disusul oleh liabilitas yang semula Rp380 miliar menjadi Rp612 miliar dan ekuitas Rp547 miliar. (*)