Target Produksi 71 Ribu Ton, PTPN I Regional Tambah Beli Karet Rakyat
Eva Pardiana - Jumat, 14 Februari 2025 16:03![Target Produksi 71 Ribu Ton, PTPN I Regional Tambah Beli Karet Rakyat](https://ik.trn.asia/uploads/2025/02/1739523757840.jpeg?tr=w-609.98,h-344.64)
BANDAR LAMPUNG – Memanfaatkan momentum harga bagus dan performa tinggi, PTPN I Regional 7 memasang target produksi karet hingga 70 ribu ton pada 2025. Angka ini naik signifikan dari pencapaian tahun 2024 yang mencatat produksi 49 ribu ton karet olahan dalam beberapa grade. Untuk mewujudkan itu, selain menggeber produksi bahan baku dari kebun sendiri, Unit Kerja dari PTPN I Subholding Supporting Co ini akan menaikkan jumlah pembelian dari karet rakyat.
Kebijakan itu disampaikan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun di hadapan Direktur Utama dan Direktur Operasional PTPN I di Bandar Lampung, Kamis (13/2/2025). Pada forum Rapat Evaluasi Kinerja 2024 dan Komitmen Pencapaian Kinerja 2025 itu, Tuhu Bangun optimistis angka-angka yang dipasang itu dapat dicapai. Rasa percaya diri itu terbangun karena dukungan pemegang saham yang akan memberikan supply chain financing (SCF) atau pembiayaan modal usaha untuk pembelian, dan performa seluruh elemen perusahaan saat ini sedang baik.
“Insya Allah target produksi 70 ribu ton seperti yang diminta BOD (board of direction) bisa kita wujudkan. Kami masih punya room improvement dari kebun sendiri, pabrik kami juga baru terpenuhi 68 persen dari kapasitas. Dengan adanya SCF dari HO (head office) proses pembayaran akan lancar dan kami sangat optimistis,” kata Tuhu Bangun.
Rapat yang diikuti seluruh Manajer Kebun, para Kepala Bagian, dan para Asisten itu dihadiri Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas dan Direktur Operasional Fauzi Omar. Turut mendampingi, Sekretaris Perusahaan Aris Handoyo, Kadiv. Tanaman Karet Hendra Putra, Kadiv. SDM Hidayat, dan beberapa staf. Seluruh pejabat utama Regional 7, yakni Region Head Tuhu Bangun, SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, dan lainnya.
Pada pemaparannya, secara garis besar Tuhu Bangun mengatakan kinerja Unit Kerja yang dia pimpin menuai laba cukup signifikan. Catatan laba ini, kata Tuhu Bangun, merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran, terutama para pekerja di lini lapangan sekaligus menjadi pijakan awal untuk meningkatkan performa kinerja pada tahun-tahun berikutnya.
Secara statistik, pencapaian produksi karet tahun 2024 dari kebun sendiri sebanyak 28 ribu ton atau 94 persen dari RKAP.
- Itera Deklarasi Anti Judi Online
- Proses Hukum Disebut Berjalan Lambat, KY Diminta Awasi PK Alex Denni
- Dukung Energi Terbarukan, KNTI dan Politeknik AUP Adakan Seminar Nasional
Sedangkan produksi pembelian dari pihak ketiga (karet rakyat) sebanyak 21 ribu ton atau hanya tercapai 64 persen dari RKAP. Secara keseluruhan produksi pada 2024 sebanyak 49 ribu ton atau 70 persen dari RKAP. Sedangkan produktivitas rata-rata kebun karet per hektare sebanyak 1,14 ton atau 94 persen dari RKAP.
Melihat potensi yang ada dan angka pencapaian kinerja 2024, manajemen kemudian memantapkan komitmen untuk meningkatkan kinerja pada 2025. Tidak tanggung-tanggung, sesuai mandat dari Head Office, Regional 7 memasang target produksi atau RKAP pada 2025 sebanyak 71 ribu ton. Angka itu akan dipacu dari kenaikan produksi kebun sendiri 31 ribu ton dan dari pembelian karet rakyat yang dinaikkan sangat signifikan menjadi 39 ribu ton. Selain itu, RKAP 2025 juga memasang angka produktivitas tanaman per tahun sebanyak 1,45 ton per hektare.
“Kalau dari kebun sendiri memang ruang kenaikan RKAP tidak terlalu besar karena jumlah areal yang masih sama. Kenaikan dipacu dari menaikkan produktivitas dari 1,14 ton per hektare menjadi 1,45 ton per hektare. Yang sekarang kita kejar adalah dari pembelian (karet rakyat) sehingga kapasitas pabrik bisa kita penuhi atau tidak ada idle capacity. Kebijakan ini tentu akan memberi dampak positif bagi petani karet kita karena jaminan serapan dan harga yang bagus,” kata Tuhu Bangun.
Menanggapi presentasi itu, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas sangat mengapresiasi kinerja Regional 7. Ia menyampaikan salam dan terima kasih kepada semua jajaran, terutama pekerja di lini lapangan yang telah mengantarkan Unit Kerja yang berada di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu ini meraih yang terbaik. Ia mengatakan, dari delapan regional yang ada di Subholding Supporting Co, Regional 7 mencatatkan kinerja terbaik dan peraih laba terbesar.
Namun demikian, Teddy mengingatkan untuk tetap bekerja keras dan tidak cepat puas. Pencapaian ini, kata dia, harus menjadi pemicu diri dan pemacu Regional lain untuk mengejar prestasi terbaik.
“Saya sampaikan selamat dan terima kasih kepada Regional 7 atas kinerjanya. Ini adalah awal yang baik bagi PTPN I yang legal mergernya baru setahun yang lalu. Ini harus menjadi pijakan untuk tren dan langkah selanjutnya,” kata Dirut yang berlatar belakang bankir ini.
Teddy memberi beberapa pesan mendasar yang juga menjadi roadmap PTPN I ke depan. Dalam konteks arah dan prospek, Teddy menyebut Subholding Supporting Co memiliki komoditas dan ruang gerak bisnis yang lebih luas dan prospektif. Dengan karet sebagai komoditas utama, teh, dan kopi, serta berbagai bidang bisnis yang dimandatkan, ia berkeyakinan ke depan akan lebih progresif perkembangan dan pertumbuhannya.
“Sebagaimana tagline kita sekarang, yakni ‘Tumbuh, Juara, Membangun Negeri’, kita yakin PTPN I memiliki prospek yang sangat baik,” tambah dia.
- Mahasiswa Teknik Biomedis Itera Kembangkan Alat Ukur Volume Oksigen Maksimal, Bisa Deteksi Dini Gejala Asma
- Cegah DBD, Polda Lampung Lakukan Fogging di Ratusan Rumah
- Ketua Umum SMSI Temui Mensos Bahas Sinergi Peringatan HPN 2025
Untuk mewujudkan itu, Teddy Yunirman Danas memberi dua sikap yang harus dimiliki oleh setiap insan PTPN I. Yakni, sikap sense of urgency dan sense of belonging. Sense of urgency, kata dia, adalah sikap yang memosisikan setiap insan PTPN I merasa harus bergerak dan menghindar dari zona nyaman alias comfort zone. Hal ini penting karena seorang pemenang atau yang telah mencetak prestasi harus mempertahankan reputasinya.
“Saat ini Regional 7 yang terbaik, tetapi jika kita berhenti berproses untuk lebih baik lagi tentu akan terkejar oleh Regional lain karena mereka juga terus menaikkan speednya. Ayo terus bergerak dan berinovasi. Tumbuhkan kebanggaan kepada perusahaan. Dan tentu saja, kita bisa bangga jika perusahaan itu leading,” kata dia.
Tentang sikap kedua, yaknis sense of belonging atau rasa memiliki, Teddy mengingatkan seluruh karyawan untuk mencintai perusahaan dengan tanggung jawab yang tinggi. Bentuk tanggung jawabnya, adalah dengan menjaga aset, merawat sebagaimana milik sendiri, dan memupuk sehingga manfaatnya bagi diri, keluarga, masyarakat, dan bangsanya lebih besar.
Sementara itu, Direktur Operasional Fauzi Omar dalam arahannya menegaskan dan memastikan setiap angka yang tertuang dalam komitmen RKAP 2025 akan tercapai. Melalui berbagai strategi pencapaian, opsi-opsi alternatif, dan perbaikan seluruh sistem yang ada, ia mengingatkan semua elemen dalam perusahaan berjalan sesuai rencana.
“Kami sudah akomodasi hampir semua kebutuhan dasar yang diminta dan memang dibutuhkan untuk mencapai target-target. Sekarang saatnya kita membuktikan bahwa apa yang kita rencanakan bisa kita wujudkan. Saya kira, kalau tahun 2025 ini Regional 7 memasang target laba Rp600 miliar itu kecil. Seharusnya bisa Rp800 miliar,” kata dia.
Di akhir rapat, sebagai komitmen manajemen dan seluruh lini di PTPN I Regional 7 akan konsisten mencapai target-target, para pimpinan Unit Kerja menanda tangani prasasti Komitmen Kinerja Tahun 2025. Prasasti ini kemudian akan digandakan dan dipasang di setiap unit kerja untuk menjadi pengingat dan alat ukur realisasi pencapaian sesuai jadwalnya. (*)