Tambah 2 Pembangkit Tenaga Minihidro, PLN Perkuat Pasokan Listrik Hijau di Lampung
Eva Pardiana - Kamis, 07 Juli 2022 08:59BANDAR LAMPUNG – PT PLN (Persero) terus menambah porsi pembangkit berbasis energi baru terbarukan di Indonesia. Dua Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) baru berhasil dioperasikan di wilayah Lampung, yaitu PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2. Kedua pembangkit berbasis energi bersih ini dibangun sesuai dengan RUPTL Green 2021–2030.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN mempunyai komitmen dalam mendukung pemerintah dalam mencapai target carbon neutral pada 2060 dengan mempercepat operasional pembangkit EBT. Melalui RUPTL Hijau yang sudah diterbitkan, PLN akan menambah porsi pembangkit EBT sampai 24 GW hingga 2030 mendatang.
"Kami berupaya untuk bisa mempercepat operasional pembangkit EBT yang saat ini sudah terencana dan dalam proses pembangunan. Langkah ini dilakukan agar target bauran energi 23 persen di 2023 juga bisa tercapai," ujar Darmawan dalam keterangan resmi yang diterima Kabar Siger, Kamis 7 Juli 2022.
Apalagi, kata Darmawan Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam. Dengan pengembangan energi listrik berbasis sumber daya alam dalam negeri bisa mengurangi ketergantungan akan energi fosil.
- Unila Raih Peringkat 9 Nasional Liga IKU PTN BLU
- IDI Lampung: Legalisasi Ganja Butuh Penelitian Panjang
- Sukses Dengan 8 Juta Penonton, MAXstream Rilis Sekuel Drama Kau dan Dia 2
"Indonesia punya potensi energi bersih yang sangat besar dan bisa dikembangkan sehingga menjadi modal utama negara ini untuk mencapai kemandirian energi," tambah Darmawan.
Guna mewujudkan RUPTL Hijau, PLN memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta melalui pembangunan pembangkit baru berbasi EBT. Melalui keterlibatan aktif Independent Power Producer (IPP), PLN mendapat tambahan operasional PLTM di Lampung. Salah satunya, PLTM Batu Brak yang sudah resmi beroperasi pada 20 Juni 2022. Pembangkit dengan kapasitas 2 x 3,85 MW ini menambah porsi pembangkit EBT dalam bauran energi khususnya di Lampung.
Beroperasinya PLTM ini dilanjutkan dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dengan PT Tiga Oregon Putra (TOP) selaku IPP dari PLTM Batu Brak.
Sedangkan, PT Graha Hidro Nusantara selaku IPP dari PLTM Melesom 2 dalam kesempatan yang sama mengantongi komitmen pendanaan atau financial close. Kedua IPP ini meresmikan tahapan penting bagi pembangunan pembangkit melalui perjanjian yang diteken di Bali, Kamis 30 Juni 2022.
Untuk PLTM Melesom 2 memiliki kapasitas 2 X 1,15 MW dengan rencana interkoneksi melalui SUTM 20kV melalui penyulang Mocca dari GI Liwa.
- Kementan Sebut 296 Ribu Hewan Kurban Telah Divaksin
- Kunjungi Dua Kampus di Prancis, FH Unila Jajaki Peluang Kerja Sama
- Gandeng BIN, Unila Gelar Vaksinasi Booster
Pembangkit ini mampu menghasilkan energi per tahun sebesar 39,85 GWh. Saat ini beban puncak subsistem lampung mencapai 1.100 MW. Di mana, dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 ini mampu menjawab kebutuhan pasokan listrik.
Saat ini total porsi EBT di Lampung mencapai 285,9 MW atau sekitar 25,9% dari energy mix subsistem Lampung. Dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 maka semakin memperkaya jenis pembangkit EBT di Lampung yang mayoritas didominasi oleh PLTA dan PLTP. (*)