Suku Bunga Acuan BI Naik Menjadi 4,75 Persen
Yunike Purnama - Jumat, 21 Oktober 2022 08:25
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 20 Oktober 2022. (sumber: Tangkapan layar)JAKARTA - Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75%.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur BI Edisi Bulan Oktober 2022, Kamis, 20 Oktober 2022. RDG BI digelar dalam dua hari untuk menentukan arah suku bunga dan kebijakan moneter bank sentral
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 20 Oktober 2022.
- Kredit Perbankan Naik 11 Persen Pada September 2022
- CEO Schroders Indonesia: TrenAsia ESG Excellence 2022 Jadi Wadah Merekam Progress Implementasi ESG di Indonesia
- Begini Sinergi PGN - PIS Jaga Pasokan Gas Energi
Perry mengatakan keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loading, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi (overshooting).
Selain itu, kenaikan suku bunga acuan juga dimaksudkan untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0 plus minus 1 persen lebih awal, yaitu ke paruh pertama 2023.
Tidak hanya itu, kenaikan suku bunga juga demi memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya, akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
"Bank Indonesia juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi," jelas Perry.
Kenaikan suku bunga ini bukan pertama kali dalam beberapa bulan terakhir. Pada RDG sebelumnya, BI mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.
- Asuransi Astra Lanjutkan Rangkaian Estafet Peduli Bumi
- LP2M IIB Darmajaya Sosialisasi Pemutakhiran Publikasi Dosen
- OJK Siapkan Regulasi Tingkatkan Perlindungan Investor
Demikian juga, suku bunga deposit facility naik sebesar 50 bps menjadi 3,5 persen, dan suku bunga lending facility naik sebesar 50 bps menjadi 5 persen.
Perry saat itu mengatakan alasan utama bank sentral menaikkan suku bunga adalah mengendalikan tingkat inflasi.
Menurut Perry, meski inflasi inti masih terpantau aman, antisipasi harus dilakukan sejak awal.
"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loading, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran pada paruh kedua 2023," ujarnya. (*)

